Mohon tunggu...
Rahmat Ars
Rahmat Ars Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Butuh "Vladimir Putin" Bukan Presiden Mencala-mencle, Mencret, Menguap

19 November 2015   09:45 Diperbarui: 19 November 2015   10:20 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di abad 21 hampir tidak ada satupun pemimpin negara di muka bumi yang berani menentang dominasi, menantang arus, melawan dan berdiri tegak menghadapi setiap tantangan dan ujian yang datang, kecuali Valdimir Putin. Tiap kali tantangan datang, dia berdiri dengan kokoh memasang badan sambil tersenyum dan berkata, ini dadaku (sambil menepuk dada) mana dadamu?

Amerika dan Eropa menjatuhkan sanksi, dengan lantang ia jawab dengan menghentikan pasokan minyak dan gas bagi negara-negara Eropa?

Amerika melakukan ancang-ancang untuk mendestabilkan Russia, dijawab Putin dengan menganekasi Krimea?

Amerika dan Eropa mengancam menggulingkan Assad, dijawab Putin dengan mengirimkan pesawat tempur ke langit Suriah, dan armada laut hitam ke pantai Suriah.

Amerika menyebar sistem pertahana udara di sekitar Rusia, dijawab Putin dengan menyebar sistem rudal Iskander yang tidak dapat dicegat, mengaktifkan kereta peluncur misil nuklir yang sulit dideteksi?

Amerika melakukan uji pertahanan rudal berlapis, dijawab Putin dengan meluncurkan sistem rudal Bulava secara beriringan.

Amerika mempersenjatai teroris, dijawab Putin dengan mengebom teroris didikan Amerika.

Metrojet Rusia dibom teroris dijawab Putin dengan mengirimkan super bomber yang biasanya digunakan untuk menggertak Amerika dan Eropa, bukan satu melainkan puluhan unit dari tiga jenis berbeda dan seluruhnya adalah pesawat pembom yang mampu menggotong berbagai bom dan senjata termasuk nuklir, Tu 95, Tu 160, dan Tu 22.

Vladimir Putin terkenal sebagai sosok yang tangguh dengan retorika keras. Terbaru Putin membuat geger dunia melalui pernyataannya yang dimuat pada twitter pembawa acara Russia Today.

"Memaafkan atau tidak memaafkan teroris itu urusan Tuhan, tetapi mengirim mereka pada Tuhan itu terserah saya." 

Indonesia hari ini butuh ketegasan dari seorang presiden Jokowi. Setya Novanto telah berulah dengan menjual nama Presdien, Wakil Presiden, Luhut Panjaitan, namun sampai saat ini respon dari presiden sangat mengecewakan publik Indonesia.

Sebagai warga negara kami sangat kecewa dengan kelakuan Ketua dan Wakil Ketua DPR. Jokowi sebagai presiden dan korban malah mengatakan akan menyerahkan kasus Setya Novanto pada mahkamah kehormatan dewan, yang membuat hati kami makin miris dan teriris.

Bapak Presiden yang terhormat, Anda harus ingat kembali bagaimana kinerja MKD saat kasus kunjungan Setya Novanto dan Fadli Zon ke Amerika, yang tanpa persetujuan rakyat menjual dan menggadaikan nama kami namun tidak dianggap sebagai pelanggaran oleh MKD. Apakah sebagai Presiden Anda ingin sejarah terulang kembali?

Kami tidak menginginkan Anda kekar dan macho seperti Putin tapi paling tidak bersikap jantan dan beranilah seperti Putin. 

Apa yang Anda takutkan, sebagai presiden Anda harusnya bisa memanfaatkan momentum, saat ini mayoritas masyarakat berada di belakang Anda, momen ini tidak boleh Anda sia-siakan untuk melakukan bersih-bersih dan melemahkan kelompok oposisi yang sering menjegal Anda. Saya tidak perlu mengajari Anda masalah ini, Anda lebih paham.

Saya justru khawatir jangan sampai Anda tidak melakukan tindakan nyata karena Anda tersandera, saling sandra antar kelompok elit. Atau jangan-jangna Anda sudah masuk angin. Tolong kali ini saja jangan kecewakan kami. Saya adalah salah satu pejuang dan tim sukses Anda saat Pilpres, walau tidak dikenal saya menyumbang ratusan suara pada Anda. 

Lino diback up pejabat bahkan didepan media dengan lantang ia menelpon menteri menyatakan keberatannya. Kami tau siapa Lino, siapa Soemarno, siapa JK. Tapi kali ini tolong jangan biarkan ini menguap, jangan kecewakan kami. Perlu Anda ingat Anda menang karena kami, Anda jadi 01 RI karena kami, Anda "tidak punya partai" kamilah yang berjuang dan membesarkan Anda, kami tidak meminta engkau perhatikan dan peduli pada kami.

Kami hanya meminta tagakan hukum sebagaiman mestinya, dan berlakulah sebagaimana layaknya seorang kepala negara dan sebagaimana layaknya seorang laki-laki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun