Ini bukan khiasan melainkan makna yang sebenarnya. Jika kemudian Anda bertanya mengapa Amerika masih hidup, jawabannya karena mereka punya obat luar biasa yang dapat menunda kematian, dan obat itu bernama UTANG.
Caba lihat tindakan Amerika pada dekade trakhir…
- Perang Afganistan dengan dalih melawan teror telah menciptakan perang panjang tanpa kesudahan, yang bahkan Amerika sendiri bingung bagaimana cara untuk keluar. Setelah serangan ke Afganistan yang belum usai, Amerika kemudian meneruskan dengan…
- Perang Irak, dengan dalih menggulingkan pemerintahan Sadam yang dituduh memiliki senjata pemusnah masal. Hanya untuk dua perang ini saja yang dimulai sejak tahun 2001 – saat ini Amerka telah menghabiskan 1.6 triliun dollar. Jika dirupiahkan dengan kurs saat ini maka jumlahnya adalah Rp 22.400.000.000.000.000., Silahkan hitung sendiri, bahkan sebagian besar mungkin tidak dapat membacanya dengan benar. Biaya ini belum termasuk biaya tambahan 40 miliar dolar/ tahun (sekitar sepertiga dari pendapatan nasional Indonesia) yang dibayarkan sebagai kompensasi bagi para veteran perang.
- Sanksi ekonomi terhadap Rusia telah mendorong Rusia dan sekutunya (seperti negara anggota CIS. BRICS) untuk tidak lagi menggunakan dolar. Dampaknya dolar akan kembali ke rumah sendiri (Amerika) dan menurunkan dominasi dan nilai dari mata uang dolar itu sendiri.
Tahukan Anda berapa utang Amerika saat ini?
Jumlahnya adalah sekitar 17 triliun dolar.
Jika dirupiahkan = 238.000.000.000.000.000,-
Dengan jumlah uang tersebut, maka seluruh rakyat Indonesia mulai dari yang baru lahir sampai dengan yang sedang sekarat menunggu kematian dapat membeli 1 unit BMW sport serie 4 seharga Rp 950 juta.
Â
Perang diberbagai belahan dunia saat ini adalah upaya Amerika untuk tetap menggerakan perekonomiannya. Dengan perang jutaan prajurit digaji, ratusan tenaga ahli, buruh, dan industry pertahanan dapat mengalirkan arus uang, menunda kelesuan ekonomi.
Amerika saat ini tidak ada bedanya dengan Romawi di masa lalu, hanya masalah waktu bagi negara ini untuk runtuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H