“Jadi ayah bercanda?” Inayah menatap ayahnya, mencoba memperjelas kata-kata barusan.
“Iya, tadi ayah hanya bercanda,” jawab Pak Khaerul sambil menaruh tembakau hitam di atas kertas putih yang luasnya seukuran tiga jari.
tulisan ini juga dimuat di Penapancasila.top
baca juga cerpen "Dasar Pak Guru Jahat"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI