“Jadi ayah bercanda?” Inayah menatap ayahnya, mencoba memperjelas kata-kata barusan.
“Iya, tadi ayah hanya bercanda,” jawab Pak Khaerul sambil menaruh tembakau hitam di atas kertas putih yang luasnya seukuran tiga jari.
tulisan ini juga dimuat di Penapancasila.top
baca juga cerpen "Dasar Pak Guru Jahat"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!