Hari itu seakan aku menjadi pemeran iklan yang menikmati hari bahagia bersama lelehnya coklat di lidahku. Oh bahagianya!
Aku pulang dengan senyum lebar. Bersyukur atas kebahagiaan yang diberikan tuhan hari ini.
Kurebahkan tubuh ini di tempat yang paling kucintai. Kasurku. Aku ingat saat itu aku masih tersenyum. Kemudian suara ketukan pintu mengganggu senyumanku. Aku bangkit dan bertanya, “siapa ya?”, suara dari seberang pintu menjawab lembut, “mama nak..”
Ku buka pintu, aku masih dalam senyumanku. Ingat! Masih dalam senyuman.
baca lanjutannya di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H