Di saat kalian mampu tuk terus membaca qur’an walau sedang berada dalam suasana yang mencekam,
Kami disini terus terlalaikan dari membaca qur’an karena disibukkan oleh pekerjaan yang berbagai macam,
Akhirnya lembaran Suci tinggallah menjadi lembaran-lembaran yang kusam
Di saat kalian mampu melahirkan ribuan hafidz qur’an tiap tahunnya,
Kami hanya “berhasil” melahirkan ribuan biduan-biduanita pop & dangdut tiap tahunnya
Tapi itu semua adalah “keberhasilan” yang tiada gunanya
Di saat Anak-anak kalian mampu menjadi Hafidz Qur’an di tengah suasana peperangan,
Anak-anak kami lebih senang menghafal lagu-lagu percintaan
Akhirnya ada yang sampai tua tidak tahu membaca al Qur’an
Di saat Bayi-bayi kalian bahkan ikut tergeletak mati mulia dibunuh oleh musuh yang takut akan bangkitnya Islam di masa depan,
Bayi-bayi kami justru tergeletak mati hina di tong sampah dan di selokan karena di buang oleh ibunya sendiri akibat perzinaan
Kan tetapi ...
Yakinlah saudaraku semua penderitaan ini tak kan berlangsung “lama”
Bersabarlah karena sabar adalah amal yang tak terbatas pahalanya
Iman pada Allah dan Rasul-Nya serta Jihad di jalan-Nya adalah lebih baik jika kalian mengetahuinya
Semua penderitaan kalian telah Allah beli dengan surga dan segala kenikmatannya
Bukankah semakin sulitnya keadaan
Adalah pertanda semakin dekatnya kemenangan
Tak lama lagi janji kemenangan dari Allah akan segera tiba
Namun ingat bahwa itu semua tidak datang dengan Cuma-cuma
Teruslah berjuang, karena perjuangan adalah ikhtiar kita menjemput kemenangan-Nya
Dimulai dengan memurnikan aqidah, mensucikannya dari seluruh kotoran-kotoran yang ada
Karena kemurnian aqidah adalah syarat utama dari kemenangan yang telah dijanjikan-Nya
Bahkan tak hanya kemenangan di dunia, melainkan jua kemenangan di akhirat nantinya
Sekali lagi maafkan kami yang tidak mampu berbuat banyak
Maafkan pula karena kami tak ikut berkonvoi membuat boulevard menjadi sesak
Karena kami punya senjata yang lebih ampuh dari pada berteriak-teriak
Senjata itu adalah DOA, yang kata Allah, “Berdoalah pada-Ku, maka PASTI kan Ku kabulkan kelak”
Inilah suaraku wahai saudaraku
Semoga dapat sedikit memberi semangat baru
Dari saudaramu yang tak mampu banyak berbuat
Muhammad Adhan Ibnu Muhammad