Mohon tunggu...
Muhammad Wahyuniarto
Muhammad Wahyuniarto Mohon Tunggu... -

Saya hanya wong biasa yg terbiasa dg kesederhana dan mencintai warisan sisa2 kejayaan negeri ini.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Biarkan Amblas!!!

23 Februari 2015   13:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:41 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_398725" align="aligncenter" width="210" caption="Dok Pribadi"][/caption]

Jakarta-“Jangan biarkan AMBLAS !!!“ itulah tulisan yang terpampang jelas di  belakang baju seseorang yang tidak sengaja saya baca saat saya berada di gelaran acara Car Free Day minggu 21 February 2015 kemarin yang biasa di gelar sepanjang jalan jendral sudirman sampai M.H Thamrin, Jakarta. Tulisan tersebut membuat saya penasaran, apa yang tidak dibiarkan "Amblas" ?

Kemudian saya baca tulisan di bawahnya yang ternyata adalah sebuah ajakan untuk membangkitkan kembali permainan tradisional,”Ayo.. Bangkitkan Kembali Permaianan Tradisional Indonesia”.

Gelaran Car Free Day ini dimanfaatkan oleh komunitas Oi dan komunitas dolanan untuk menggalakkan Gerakan Kebangkitan Permainan Tradisional Indonesia yang bertujuan untuk melestarikan dan membangkitkan permainan tradisional Indonesia. Mereka memperkenalkan berbagai macam permainan tradisional Indonesia seperti gasing, egrang, congklak, lompat tali, spekabola kereng dll dan menggalang dukungan melalui tanda tangan. Disana disuguhkan berbagai macam alat permaianan tradisional sehingga pengunjung dapat berbaur, bermain bersama dan adapun games yang diadakan oleh komunitas Oi dan Doalanan.

Saya sempat berbincang dengan bapak Cubluk salah seorangdari komunitas Oi yang saya temui di gelaran acara car free day , beliau mengatakan “bahwasannya kegiatan ini Untuk melestarikan dan mengenalkan permaianan tradisional kepada anak – anak generasi saat ini karena pada saat ini para orang tua sudah banyak yang tidak mengajarkan permainan tradisionaldan sekarang anak - anak lebih gandrung / cenderung memilih permainan modern.” (Jakarta minggu,21/02)

"kita bukannya mau melawan permainan modern yang hadir saat ini melainkan biar ada penyeimbang dan saling melengkapi karena di dalam permainan tradisional terdapat kebersamaan serta sportifitas”, tambah beliau.

[caption id="attachment_398726" align="aligncenter" width="504" caption="Bapak Cubluk menggalang dukungan melalui tanda tangan"]

1424643692529864693
1424643692529864693
[/caption]

[caption id="attachment_398727" align="aligncenter" width="491" caption="Anak2 bersiap untuk bermain games egrang bathok"]

1424643725810301000
1424643725810301000
[/caption]

[caption id="attachment_398728" align="aligncenter" width="491" caption="Anak anak menikmati permaianan Egrang Bambu"]

1424643889251967162
1424643889251967162
[/caption]

[caption id="attachment_398729" align="aligncenter" width="491" caption="Bapak - bapak sedang serius bermain sepak bola kelereng"]

14246439436397067
14246439436397067
[/caption]

[caption id="attachment_398730" align="aligncenter" width="491" caption="Berbagai media permainan tradisional Indonesia yang diperkenalakan komunitas Oi dan Komunitas Dolanan"]

14246439851247480338
14246439851247480338
[/caption]

Permainan Tradisional Indonesia perlu diangkat, diperkenalkan dan dibangkitkan lagi kepada generasi saat ini dan generasi berikutnya agar warisan budaya ini tidak Amblas, syukur2 jika di Ibukota Jakarta ini dibangun tempat atau wahana khusus sebagai wadah hiburan rakyat yang mrnyuguhkan berbagai macam permainan tradisional nusantara. Hope Fully…

Tulisan ini sebagai dukungan saya untuk membangkitkan permaianan tradisional Indonesia, selain tanda tangan yang saya bubuhkan disana. Love Your Nation & Love Your Culture :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun