Waktu terus bergerak maju tanpa ada kuasa manusia memberi jeda sedikit pun. Tak jarang masa-masa sulit kadang datang menghampiri kenyamanan hidup dan ketenangan hati, maka pikiran mengambil peran untuk terlibat di dalamnya, entah menjadi Thinking Mind (pikiran mengganggu) atau Observing Mind (pikiran baik dan membantu).
Jika orang yang labil atau tidak memiliki persiapan untuk menerima permasalahan dalam dalam hidup, ia akan lebih sering mengalami thinking mind atau yang lebih dikenal dengan overtinking, yaitu perilaku di mana seseorang memikirkan segala sesuatu secara berlebihan dan berkepanjangan. Overthinking ini dapat dipicu oleh adanya kekhawatiran, ketakutan, atau kemungkinan buruk yang akan terjadi, disebabkan suatu hal mulai dari masalah sepele dalam kehidupan sehari-hari, masalah besar, hingga trauma atau kejadian di masa lalu yang sampai membuatnya merasa terganggu menjalani hari dengan baik.
Lalu apa yang harus dilakukan saat overthinking melanda? Mungkin kamu bisa menerapkan hal-hal berikut ini ketika sedang diganggu oleh thinking mind atau overthinking.
1. Jujur pada diri sendiri bahwa kamu sedang mengalami overthinking
Saat kamu mencoba jujur pada dirimu sendiri bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja, menerima pikiranmu sedang penuh dengan hal-hal yang mengganggu ketenangan hati dan harimu, menyadari ada sesuatu yang perlu diselesaikan yang menyangkut dirimu sendiri atau mungkin lingkungan sekitarmu, jangan mengabaikan masalah juga perasaan yang melanda saat kamu sedang mengalami overthinking. Tanyakan pada dirimu sendiri apa yang sedang kamu rasakan, lalu akui dan terima perasaan itu untuk sementara waktu hingga mampu berdamai dengannya. Berusaha masuklah pada dirimu sendiri dengan keadaan tenang dan damai dengan cukup mengakui bahwa harapan dan masalah kehidupan sedang tidak sesuai dengan kenyataan yang kamu terima. kamu hanya perlu menerima semua, tanpa perlu menghakimi terlebih dahulu.
2. Mencari teman berbagi
Saat kamu sudah selesai menerima dan mengakui bahwa ada yang sedang menganjal di pikiranmu dan butuh kamu selesaikan yang menyangkut diri dan kehidupan. Jangan langsung mengambil kesimpulan untuk bertindak, kamu boleh menyisipkan hal yang mungkin bisa membantu menyelesaikan masalah itu. Namun sebelum kamu bertindak lebih baik menceritakan pada orang terdekatmu atau seseorang yang bisa kamu percaya yang dapat menjadi pendengar yang baik, jangan memendam permasalahan itu sendirian apa lagi sampai mengabaikannya, sebab apa yang dipendam sendirian lama kelamaan akan meledak seperti bom waktu dan bisa kembali mengganggu dirimu lagi nanti, maka dengan didengarkan juga dapat sedikit menenangkan pikiranmu.
sebab dengan berbagi cerita dengan orang-orang terdekat kamu juga akan merasa tidak sendirian, bahwa masih ada orang-orang yang perduli denganmu, keluarga bahkan teman-teman dekatmu, dengan berbagi keresahan pada mereka kamu sudah mengakui bahwa ada yang sedang tidak baik-baik sa dalam dirimu.
3. Beradaptasi
Ketika kamu merasa belum sepenuhnya baik-baik saja dan pikiran masih sedikit bertengkar dalam kepala, usahakan agar kamu tidak mengurung diri dan berada dalam kesendirian. Sebaiknya kamu mencari aktivitas positif yang bisa membantu menenangkan pikiranmu lagi, seperti menghirup udara pagi, bersepeda pagi hari, membagi waktu dengan keluarga, bertemu dengan orang-orang positif, atau merencanakan kegiatan yang nyaman untuk kamu lakukan. Sebab jika dalam keadaan sendiri dan sepi kamu akan kembali memikirkan segala kemungkinan yang belum pasti akan terjadi dan mungkin bisa kembali mengganggu pikiranmu yang perlahan sudah lebih tenang dari sebelumnya.Â
beradaptasi dengan dunia tidak terlalu buruk daripada terus mengurung diri, sebab dengan beradaptasi mungkin kamu akan menemukan insight baru atau bahkan makna kehidupan yang selama ini belum kamu sadari yang bisa membuat kamu lebih bersyukur lalu perlahan menemukan ketenangan baru dari pikiran yang sedang mengganggu.
4. Mencari jalan keluar
Fasa ini mungkin sedikit berat di mana kamu mulai perlahan mencari jalan keluar dari masalah yang sempat mengganggu pikiranmu, entah itu inisiatif dari dirimu sendiri atau saran dan nasehat dari orang-orang terdekatmu.Â
Namun, ketika kamu sudah melewati beberapa tahap di atas akan terasa lebih ringan untuk menentukan dan memutuskan jalan keluar dan masalah yang sedang mengganggu pikiranmu. Kamu sendirilah yang tahu apa yang harus kamu lakukan untuk menyelesaikannya. Mungkin kamu bisa menuliskan masalah beserta solusinya dan mencoret hal-hal penganggu yang seharusnya belum waktunya kamu pikirkan, tidak mesti seluruhnya lakukan pendekatan satu persatu. Namun jika masih merasa berat dan buntu mencari jalan keluar, Namun jika kamu belum menemukan titik terang dari overtinking yang sedang melanda juga sulit menemukan jalan keluar, tidak perlu takut untuk menemui tenaga profesional untuk membantu masalahmu. Â
5. Berdoa
Kamu sudah hebat jika sampai pada tahap ini. Memperbanyak doa dan mendekat pada Tuhan adalah cara terbaik. Berdoalah agar Allah berikan jalan keluar dan kemudahan dari masalah juga hal-hal yang menganjal di hati dan pikiranmu atau memohon agar diberikan ketenangan dan kelapangan hati. Bertawakallah kepada Allah atas usaha yang sudah kamu ambil dan penerimaan diri yang telah kamu lakukan, jangan abai pada Pencipta, sebab semua kemudahan barasal dari-Nya.
Dengan berdoa kamu bisa lebih tenang menjalani hari dan perlahan akan kamu sadari banyak hal-hal yang sudah membuatmu menjadi lebih baik.
     Overthinking merupakan hal yang wajar dirasakan manusia, tetapi jika sudah berlebihan dan kamu tidak dapat mengontrolnya bisa jadi dapat merugikan dan membahayakan dirimu sendiri. Kamu hanya perlu belajar mengontrol emosi yang kamu terima sebab jika kamu sudah berlebihan terhadap emosi itu, maka alam bawah sadarmulah yang akan mengendalikannya saat itu thinking mind akan berhasil menguasai pikiranmu.
Kebiasaan berpikir positif sangat baik untuk mengelolah emosi buruk yang masuk dalam dirimu. Namun jangan sampai lupa juga bahwa emosi sedih dan bahagia ada waktunya masing-masing untuk dirasakan dan diterima. Kamu hanya perlu berdamai pelan-pelan untuk kembali menemukan makna diri yang lebih utuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H