Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Subuh dan Pohon Cempokak

15 Maret 2024   04:50 Diperbarui: 15 Maret 2024   04:56 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon Cempokak-Dokpri

Subuh dan Pohon Cempokak
Oleh: Penadebu

Matahari mengintip,
Subuh membelah langit, gemulai,
Dendang burung mulai bersahut,
Langit merona, semilir indah.

Angin berbisik kerinduan,
Matahari tertidur, satu sisi
Bunga-bunga tersenyum di perjalanan,
Subuh membawa pesona.

Langit merentang, luas dan terbentang,
Matahari terbit, perlahan,
Subuh menari sinarnya,
Memeluk bumi dengan hangatnya.

Embun-embun tersenyum damai,
Daun-daun bergoyang dalam rayuan,
Alam pun terbangun dari tidurnya,
Subuh menggenggam dunia dengan cinta.

Awan-awan berarak,
Matahari menyapa lembut,
Langit biru terbentang luas mengajak,
Subuh membelai bumi dengan kasihnya.

Pohon-pohon bersiul dalam keheningan,
Tanah pun berbisik dalam kerinduan,
Subuh membawa pesan damai di alam,
Menyapa dunia dengan kehangatan.

Bumi pun tersenyum dalam embun pagi,
Subuh memeluknya dengan lembutnya,
Langit terbuka untuk menerima cahaya,
Subuh membelah langit dengan keindahannya.

Kicauan burung pun bergema di udara,
Matahari menjelma dalam gemulai,
Subuh membangkitkan semangat yang redup,
Menyapa dunia dengan cinta yang tiada tara.

Dalam detik demi detik, subuh bersemi,
Bumi pun menghela nafas dalam ketenangan,
Subuh membelah langit dengan pesonanya,
Menyambut dunia dalam pelukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun