Tumpang Tindih Balada di Era Peringatan 17-an
Oleh: Penadebu
merayakan kebebasan dengan penuh cinta,
di balik gemerlap kembang api merona,
Tersimpan cerita, tumpang tindih, balada mendalam.
Malam indah ini, bendera berkibar tinggi,
Merah dan putih, lambang kebanggaan semua,
ada luka-luka dalam sejarah pernah berlalu,
Perjuangan dan pengorbanan, tak boleh melupakan.
Tumpang tindih antara kebahagiaan dan duka,
17 Agustus, hari penuh haru,
Para pahlawan rela berkorban demi kita,
Mengukir sejarah, merdeka dari penjajahan lara.
Lantunan lagu kebangsaan merdu,
Ada cerita perjuangan, ada tangis terdengar,
Mereka pernah berjuang dengan penuh pengorbanan,
Demi sebuah Indonesia bebas dari belenggu.
Balada ini nyanyikan dengan hati tulus,
Mengenang jasa para pahlawan, jiwa yang besar,
Di tengah kebahagiaan peringatan 17-an,
Mari kita jaga persatuan, persaudaraan, selalu dan selamanya.
Di era ini, mari bermimpi bersama,
Membangun negeri ini dengan cinta dan kasih,
Agar balada perjuangan tak pernah pudar,
Di bawah bendera merah putih, kita bersatu selamanya.
##
Di Era Indonesia Emas gemilang bercahaya,
Kita melangkah maju di jalan yang dipilih,
Namun di balik kilauan prestasi bersinar,
Terhanyut dalam balada mengingatkan akan masa lalu.
Di era berkilau, dalam cahaya kemajuan,
Kita meraih mimpi-mimpi dengan tangan berani,
ada cerita di antara keberhasilan,
Tentang kerja keras, tekad tak pernah padam.
Tumpang tindih antara kemajuan dan tantangan,
Indonesia Emas, cita-cita mewah,
Namun tetap ada perjuangan menggetarkan,
Untuk menggapai puncak kejayaan, tak ada yang mudah.
Sorak sorai dalam puncak keberhasilan,
Ada cerita perjuangan, ada keringat tumpah,
Mereka bekerja keras di belakang layar,
Mengukir sejarah, membangun masa depan cerah.