Bunga jam 9 (Turnera ulmifolia) adalah tanaman yang sering ditanam oleh PT STN Labangka. Tanaman ini sebagai bagian dari penanggulangan hama biologis di perkebunan sawit mereka. Perkebunan ini terletak di lingkungan yang indah. Perkebunan yang dikelilingi oleh pemandangan hijau segar di seluruh perbukitan.
Di sepanjang jalan perkebunan, terdapat tanaman bunga jam 9 yang berjajar dengan indah. Tanaman ini dipilih karena memiliki manfaat khusus. Manfaat yang paling menonjol adalah dalam melawan hama yang dikenal sebagai ulat api. Ulat api ini yang merusak daun pada pohon sawit.Â
Dengan menanam bunga jam 9 di pinggir jalan perkebunan, PT STN Labangka berhasil menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kumbang. Binatang ini yang berperan penting dalam penanggulangan hama alami.
Fungsi utama bunga jam 9 dalam strategi pengendalian hama ini adalah untuk mengundang kumbang datang dan mengisap nektar. Kumbang ini kemudian akan melakukan peran penting dalam rantai makanan yang terjadi di perkebunan.Â
Kumbang/serangga akan mengunjungi pohon sawit untuk mencari nektar pada bunga jam 9. Kumbang secara alami akan menyadari keberadaan ulat api yang merusak daun. Kumbang ini merupakan predator alami bagi ulat matahari, dan mereka akan membunuh ulat matahari jika terlihat ada di pohon sawit.
Melalui pendekatan ini, PT STN Labangka mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia. Bahan kimia tersebut yang dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.Â
Keuntungan bagi SDN 023 Babulu yang berada di tengah perkebunan dapat belajar rantai makanan dan sekaligus dapat belajar dari alam secara langsung. Adapun hal yang dapat dipelajari adalah ekosistem, proses penyerbukan, penanaman, serta pengendalian hama non pestisida.
Selain itu, dengan meningkatkan populasi serangga pembasmi hama secara alami, perusahaan dapat mengendalikan populasi hama tanaman sawit tanpa merusak ekosistem sekitarnya.
Bunga jam 9 sebagai bagian dari penanggulangan hama biologis menjadi contoh nyata dalam pengaplikasian. Contoh nyata ini bagaimana industri pertanian/perkebunan dapat menggabungkan aspek ekonomi dengan konservasi lingkungan.Â
Praktik ini dapat dijadikan model untuk sektor perkebunan lainnya dalam usaha mempertahankan keseimbangan lingkungan. Sekaligus meningkatkan produktivitas, dan menjaga kualitas produk pertanian secara berkelanjutan.
Bunga jam 9 merupakan salah satu metode pengendalian hama yang diadopsi oleh PT STN Labangka sebagai bagian dari komitmen mereka terhadap praktik pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.Â
Selain mengurangi penggunaan pestisida kimia, metode ini juga mencerminkan kepedulian perusahaan terhadap keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem di sekitar kebun sawit mereka.
Selain manfaat pengendalian hama, penanaman bunga jam 9 juga memberikan keuntungan lain. Keanekaragaman hayati yang meningkat di sekitar perkebunan sawit membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan meminimalkan risiko penyebaran hama dan penyakit yang dapat merusak tanaman sawit.Â
Selain itu, pemandangan yang indah dari jalanan yang dihiasi bunga-bunga ini juga meningkatkan nilai estetika dan mendukung upaya PT STN untuk menjaga lingkungan yang alami dan sehat bagi semua makhluk hidup yang hidup di sekitarnya.
Dengan mengimplementasikan strategi penanggulangan hama biologis seperti bunga jam 9, PT STN Labangka memperlihatkan bahwa sektor pertanian dapat berperan aktif dalam pelestarian lingkungan.Â
Kegiatan pertanian yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berorientasi pada konservasi tidak hanya bermanfaat bagi keberlanjutan perusahaan tetapi juga berdampak positif bagi komunitas lokal dan generasi mendatang.
Praktik bunga jam 9 ini akan menjadi contoh yang diikuti oleh perusahaan perkebunan lainnya, serta menjadi inspirasi bagi industri pertanian secara keseluruhan untuk lebih berfokus pada metode pengendalian hama berbasis alam dan pelestarian lingkungan, menjaga keanekaragaman hayati, dan menciptakan harmoni antara manusia dan alam.
Selain memberikan manfaat ekologis yang berharga, bunga jam 9 juga menambahkan keindahan visual bagi perkebunan sawit. Ketika melewati jalan di antara tanaman-tanaman ini, pengunjung akan disambut oleh pemandangan yang memesona dan harmonis.
Dengan mengadopsi pendekatan penanggulangan hama yang ramah lingkungan PT STN Labangka menunjukkan kesadaran mereka terhadap keberlanjutan dan konservasi lingkungan. Mereka tidak hanya mencari cara efektif untuk melindungi tanaman mereka dari hama, tetapi juga berusaha untuk menjaga keseimbangan ekosistem di perkebunan sawit mereka.Â
Dengan menggunakan bunga jam 9 sebagai bagian dari strategi ini, PT STN Labangka menunjukkan komitmen mereka dalam mempraktikkan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.(Penadebu)
Babulu, 3 Agustus 2023
#Penadebu_Keindahan Berkelanjutan di Perkebunan Sawit PT. STN Labangka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H