Pada saat malam beranjak lebih dalam, puisi ini membawa kita masuk ke dunia fakta dan mitos yang saling berdampingan. Kisah nyata tentang pengangkutan emas hitam dan kehidupan manusia terperangkap dalam realita malam. Sementara itu, mitos dan legenda turut bermain dalam kegelapan, membawa cerita-cerita tentang kekayaan, kepahlawanan, dan rahasia-rahasia terpendam.
Hembusan angin yang lembut mengandung suara masa lalu, menyeret kita ke dalam sejarah yang kaya di balik setiap bayangan malam. Puisi ini membiarkan pembaca merenungkan keindahan sejati yang ada di antara cahaya dan kegelapan.
Dengan kata-kata yang indah dan makna yang mendalam, puisi ini menciptakan citra alamiah turunan Mahakam yang magis. Ditulis dalam bentuk prosa, puisi ini mengajak pembaca meresapi setiap detailnya, merasakan atmosfer malam yang memesona, dan terhanyut dalam cerita yang membawa kita berkelana melintasi waktu dan imajinasi.
Salam Sastra- selamat berikhtiar dengan imaji pembaca masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H