Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Turunan Mahakam, Malam-malam

24 Juli 2023   06:01 Diperbarui: 24 Juli 2023   06:27 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Samarinda_Malam-malam_Dokpri

Turunan Mahakam, Malam-malam
Oleh: Penadebu

Di turunan Mahakam, sepertiga malam,

Lampu malam sontak bersaing, terang berpendar.
Pendar terang parkiran Fugo, deret mobil tertidur lelap,
Deru kapal tongkang, emas hitam terangkut perlahan.

Di balik tirai malam menggoda,
Fakta dan mitos bermain dalam gelap.
Pengangkut emas hitam, legenda berdendang,
Terkukuh dalam sejuta cerita, di mata langit terpangkuh.

Hembusan angin membawa bisikan masa,
Mengisahkan harta dan kesakitan, dalam gelap terasa.
Fakta membeberkan kisah kehidupan terperangkap,
Sementara mitos menjalin rahasia terpendam.

Gelapnya Malam, turunan Mahakam memanggil,
Takdir terukir di antara cahaya dan bayang.
Sepertiga malam berlalu, menyimpan misteri,
Merenung, meresapi keindahan sejati.

Di turunan Mahakam, terikat takdir bumi,
Lampu malam menyala, terang tak pernah pudar.
Mengusung cerita, kisah masa lalu dan masa kini,
Sepertiga malam di Mahakam, abadi dalam sejarah.

Samarinda, 23 Juli 2023
#Penadebu_Puisi Bebas_Turunan Mahakam, Malam-malam

##

Puisi di atas menggambarkan pemandangan sepertiga malam di turunan Mahakam. Lampu-lampu malam yang menerangi jalanan bersaing menyinari malam dengan cahaya yang memikat. Parkiran terangkut dengan pendar terang, dan deretan mobil tertidur lelap, menciptakan suasana yang tenang dan damai.

Namun, di tengah kedamaian itu, ada deru kapal tongkang yang membawa emas hitam. Kapal-kapal ini memberikan nuansa lain dalam keheningan malam. Mereka menjadi tokoh yang kuat dan legendaris dalam mitos dan cerita rakyat, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari daerah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun