Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Belajar dari Gaharu yang Semakin Wangi ketika Disulut Api"

20 Juli 2023   14:40 Diperbarui: 20 Juli 2023   14:46 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kayu gaharu: www.flickr.com 1024x576

Belajar dari Gaharu yang Semakin Wangi ketika Disulut Api"

@Penadebu- Dua perumpamaan yang menggambarkan pentingnya bersikap sabar dan santun dalam menghadapi situasi yang tidak menyenangkan atau merendahkan. Perumpamaan pertama mengaitkan perilaku yang dihina dan dianggap bodoh dengan aroma gaharu yang semakin wangi ketika terpapar api.

Pohon gaharu: www.flickr.com1024x683
Pohon gaharu: www.flickr.com1024x683
Secara umum, pesan yang ingin disampaikan adalah tentang menjaga sikap dan mentalitas yang baik dalam menghadapi tantangan atau perlakuan buruk dari orang lain. Sikap santun dan kesabaran adalah kualitas yang sangat berharga dalam menjaga hubungan sosial yang sehat dan menjauhkan diri dari potensi konflik.
Pertama-tama, perumpamaan ini mengajarkan kita untuk tetap tenang dan tidak merespons dengan amarah atau dendam ketika dihadapkan pada situasi yang merendahkan. Menghadapi hinaan atau pandangan yang merendahkan bisa menyakitkan dan menguji kesabaran seseorang. Namun, dengan tetap bersikap santun, kita menunjukkan kedewasaan dan integritas diri. Bersikap santun juga membantu mencegah situasi semakin memburuk dan menghindari terjadinya konflik yang tidak perlu.

Perumpamaan kedua, tentang gaharu yang semakin wangi ketika disulut api, menggambarkan bahwa dalam menghadapi cobaan atau kritikan, kita seharusnya melihatnya sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Seperti aroma gaharu yang semakin harum ketika terkena api, begitu pula dengan sifat-sifat positif yang mungkin terpancar dari diri kita ketika kita menghadapi tantangan.

Melihat hinaan dan pandangan negatif sebagai api yang menyulut gaharu dalam diri kita mengajarkan kita untuk melihat setiap kesulitan sebagai peluang untuk belajar dan meningkatkan diri. Tantangan bisa menjadi pendorong untuk meraih kebijaksanaan, ketahanan, dan kedewasaan, serta membantu kita menemukan kekuatan dalam mengatasi rintangan.

Dalam kehidupan sehari-hari, deskripsi ini dapat menjadi pengingat yang kuat untuk selalu menjaga sikap santun dan bijaksana dalam menghadapi berbagai situasi. Sikap positif dan kesabaran dalam menghadapi cobaan akan membantu kita menjaga keseimbangan emosi dan meningkatkan kualitas hubungan dengan orang lain. Sebagai hasilnya, kita dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu yang lebih kuat dan bijaksana, seperti gaharu yang semakin harum ketika terkena api.

Bersikap santun ketika dihina dan orang banyak bersikap bodoh, serta perumpamaan tentang gaharu yang semakin wangi ketika disulut api, mengajarkan kita beberapa nilai penting dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan:

1. Kesabaran dan Ketenangan Batin: Tantangan dan hinaan dari orang lain bisa menjadi ujian kesabaran dan ketenangan batin. Dengan mempertahankan sikap tenang dan sabar, kita bisa menghindari respons emosional yang tidak diinginkan, sehingga tidak merusak hubungan sosial dan membuat masalah semakin kompleks.

2. Kebijaksanaan dalam Bertindak: Bersikap santun dalam menghadapi situasi sulit bukan berarti menyerah atau pasif. Sebaliknya, hal itu mencerminkan kebijaksanaan dalam bertindak. Kita bisa mengevaluasi situasi dengan bijaksana dan memilih cara terbaik untuk merespons, yang sesuai dengan nilai-nilai etika dan menghindari bertindak impulsif.

3. Belajar dari Tantangan: Seperti gaharu yang semakin harum ketika disulut api, tantangan dalam hidup bisa menjadi kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Melalui pengalaman-pengalaman sulit, kita bisa menemukan sifat-sifat positif seperti ketahanan, keteguhan, dan pemahaman diri yang lebih dalam.

4. Menghindari Sirkuit Negatif: Jika kita merespons dengan amarah atau kebencian ketika dihina atau dikritik, itu dapat menciptakan sirkuit negatif yang memperburuk situasi. Sikap santun dan bijaksana, sebaliknya, dapat memutus lingkaran negatif dan membuka jalan menuju dialog yang lebih konstruktif.

5. Menghargai Diri Sendiri dan Orang Lain: Dengan tetap bersikap santun, kita juga menunjukkan penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Sikap ini mencerminkan penghormatan terhadap martabat dan nilai-nilai manusia, yang penting untuk menciptakan hubungan yang saling menghargai.

6. Menjalin Hubungan yang Positif: Sikap santun dan penuh pengertian dapat membantu kita membangun hubungan yang lebih positif dengan orang lain. Ini menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pertumbuhan pribadi dan kebahagiaan bersama.

Dalam keseluruhan, pesan dari deskripsi dan perumpamaan ini adalah untuk selalu berusaha menjaga kesantunan dan ketenangan batin ketika menghadapi situasi yang sulit. Dalam keadaan apapun, kita bisa mencoba untuk melihat setiap tantangan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan memperkuat diri. Dengan bersikap bijaksana dan santun, kita bisa mempengaruhi lingkungan sekitar kita dengan positif dan menciptakan dampak yang baik bagi diri sendiri dan orang lain.

Babulu, 20 Juli 2023
#Penadebu_"Belajar dari Gaharu yang Semakin Wangi ketika Disulut Api"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun