Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada 3 Puisi

11 Juli 2023   05:18 Diperbarui: 11 Juli 2023   05:21 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: www.tahutek.net 800x600

##

Balada: Kelinci Percobaan Suka-suka
Oleh: Penadebu

Di padang rumput yang hijau nan luas,
Terdapat seekor kelinci yang lincah melompat,
Namanya Cottontail, berbulu putih nan lembut,
Ia berjiwa bebas, penuh dengan keberanian.

Cottontail penasaran dengan dunia yang luas,
Ia ingin mencari petualangan yang tak terduga,
Bertekad ia menjelajah di luar zona nyamannya,
Mengikuti naluri, tanpa ada batasan yang tegas.

Pada suatu pagi yang cerah dan berangin,
Cottontail berlari meninggalkan kebun tempat tinggalnya,
Meninggalkan keluarga, teman, dan keamanan,
Untuk menggenggam kebebasan di dalam cakrawala.

Namun tak lama setelah kelinci itu pergi,
Ia menemui kelinci-kelinci lain di hutan yang asing,
Mereka terlihat berbeda, dengan bulu yang warna-warni,
Cottontail merasa seperti seorang penjelajah yang curiga.

Kelinci-kelinci itu menyambut Cottontail dengan hangat,
Mereka ingin tahu tentang petualangan yang ia cari,
Namun Cottontail merasa terombang-ambing,
Rasa suka-suka yang dulu membuatnya bahagia, kini pudar.

Cottontail takut bahwa ia tak akan diterima,
Di antara kelinci-kelinci yang berbeda warna,
Ia merasa seperti seorang penjahat di antara malaikat,
Keraguan merayap dalam hatinya yang pernah bersemangat.

Dalam kebingungannya, ia bertemu dengan kelinci tua,
Yang memiliki pengalaman yang luas dan bijaksana,
Kelinci tua itu melihat keraguan dalam mata Cottontail,
Dan ia berkata dengan lembut, "Anakku, jangan terlalu berkecil hati."

"Keberagaman adalah harta yang tak ternilai,
Setiap kelinci memiliki keunikan yang tak tergantikan,
Kamu tak perlu merasa rendah diri atau terasing,
Saat mencari petualangan di luar batasanmu sendiri."

Dengan kata-kata bijak itu, Cottontail tersadar,
Bahwa suka-suka adalah hak setiap individu,
Ia merangkul keberagaman dengan penuh kegembiraan,
Menyadari bahwa dunia ini indah dengan warna yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun