Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada 3 Puisi

11 Juli 2023   05:18 Diperbarui: 11 Juli 2023   05:21 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: www.tahutek.net 800x600

Balada: Keraguan yang Menghantui
Oleh: Penadebu
Di ruang rapat terdapat meja dan kursi,Budi, Maya, dan Rani duduk bersama,
Namun keraguan merayap dalam benak mereka,
Tentang Kurikulum Merdeka Mandiri yang tercinta.

Sudah dua tahun berlalu, namun terasa belum cukup,
Masih banyak kelemahan yang harus mereka taklukkan,
Kurikulum ini terasa sebagai medan yang kabur,
Tak jelas bagaimana melangkah dengan mantap dan pasti.

Ruang rapat penuh dengan keraguan,
Mereka memandang keluar jendela dengan bimbang,
Tapi tiba-tiba, Dian, seorang orang tua murid, masuk,
Dengan harapan membawa pemahaman yang mendalam.

Dian mengusulkan mencermati diskriminasi pendidikan,
Karena sekolah non-penggerak terlupakan dalam bayang-bayang,
Meski mereka berjuang tanpa pelatihan dan dukungan,
Terlihatlah keinginan akan perubahan yang kuat dalam tatapan mereka.

Dan di saat yang tepat, Pak Agus tiba di ruang rapat,
Kepala Dinas Pendidikan, membawa sinar harapan,
Bergabung dengan diskusi dan mendengarkan dengan seksama,
Ia berjanji untuk memberikan bimbingan yang setara kepada semua.

Budi dan Maya berterima kasih pada Pak Agus,
Namun mereka tak ingin hanya menjadi penonton,
Mereka ingin bergerak dan merubah keadaan,
Meraba-raba menuju pencerahan dengan tekad yang tulus.

Mereka ingin mengetahui arah pendidikan yang sebenarnya,
Tak hanya meratap dan mengeluh tanpa henti,
Rani berbicara dengan penuh semangat,
Tentang keinginan mereka yang teguh dan tulus.

Pak Agus bersedia bekerja sama dengan mereka,
Untuk mengatasi kelemahan dan merumuskan arah yang jelas,
Mereka berkomitmen untuk mencapai perubahan nyata,
Merangkai jejak pendidikan yang lebih baik dan setara.

Dalam ruang rapat, siswa dan orang tua murid berkumpul,
Mereka memberikan dukungan dan semangat yang membara,
Kata-kata mereka bergema di seluruh ruangan,
"Mari bersama-sama merangkai jejak pendidikan yang lebih baik!"

Keraguan yang menghantui kini berbalik menjadi semangat,
Kurikulum Merdeka Mandiri tak lagi terasa samar,
Mereka berjalan bersama dalam perubahan yang bersemi,
Mengukir masa depan pendidikan yang lebih merdeka.

Babulu, 11 Juli 2023
#Penadebu_Puisi-Bebas_Balada Keraguan yang Menghantui

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun