Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menggali Potensi Tanpa Batas

6 Juli 2023   06:18 Diperbarui: 6 Juli 2023   06:21 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menggali Potensi Tanpa Batas
Oleh: Penadebu

Ketika kita berbicara tentang kecerdasan, seringkali kita memiliki persepsi yang berbeda. Beberapa orang mungkin menganggap diri mereka sangat pintar, sedangkan yang lain merasa bahwa mereka kurang cerdas. 

Namun, dalam perjalanan hidup ini, penting bagi kita untuk mengingat bahwa merasa pintar tidaklah sama dengan kecerdasan sejati. Bahkan, dalam beberapa kasus, perasaan pintar yang berlebihan dapat menjadi hambatan dalam menggali potensi sejati kita. 

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi mengapa tidak seharusnya merasa pintar dan mengapa penting untuk tetap rendah hati dan terbuka terhadap pembelajaran.

1.Kecerdasan adalah Proses, Bukan Tujuan Akhir

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan adalah menganggap kecerdasan sebagai tujuan akhir dalam hidup. Seseorang mungkin menghabiskan banyak waktu dan energi untuk membanggakan kecerdasannya, tetapi kecerdasan sejati seharusnya dilihat sebagai proses yang berkelanjutan. 

Kita harus terus belajar, tumbuh, dan berkembang sepanjang hidup kita. Merasa pintar dapat menghalangi kemajuan kita karena kita mungkin merasa tidak perlu lagi belajar atau mengasah keterampilan kita. Rendah hati dan keterbukaan terhadap pembelajaran adalah kunci untuk terus tumbuh dan meningkatkan kecerdasan kita.

2.Ketidakpastian dan Kompleksitas Dunia

Dunia ini begitu kompleks dan penuh dengan ketidakpastian. Apapun yang kita ketahui saat ini, masih ada begitu banyak hal yang belum kita ketahui. 

Ketika kita merasa pintar, kita cenderung menjadi tertutup dan tidak peka terhadap pengetahuan baru. Kita mungkin merasa bahwa kita sudah tahu segalanya dan tidak perlu mencari pengetahuan lebih lanjut. 

Namun, dengan terus menganggap diri kita tidak tahu banyak hal, kita dapat mempertahankan rasa ingin tahu dan motivasi untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan. Ketidakpastian adalah peluang untuk tumbuh, dan hanya dengan rendah hati kita dapat menghadapinya dengan bijaksana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun