Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertemuan Terlarang

20 Mei 2023   21:38 Diperbarui: 20 Mei 2023   21:45 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Melalui upaya yang gigih dan komitmen mereka terhadap pernikahan, Tian dan Maya memulihkan kepercayaan, cinta, dan keintiman mereka. Mereka belajar untuk menghadapi kesulitan bersama dan menjadikan pernikahan mereka sebagai tempat di mana mereka saling mendukung dan tumbuh bersama.

Pada akhirnya, Tian menerima pengampunan yang sejati, tidak hanya dari Maya, tetapi juga dari dirinya sendiri dan Tuhan. Ia menyadari bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua jika mereka sungguh-sungguh memperbaiki kesalahan mereka dan berusaha menjadi lebih baik.

Tian berjanji untuk tetap setia kepada Maya dan berkomitmen untuk menjaga hubungan mereka. Ia menyadari bahwa kesetiaan bukanlah sekadar tentang hubungan fisik, tetapi juga tentang kepercayaan, integritas, dan komitmen yang teguh.

Tian kembali memperdalam pemahamannya tentang agama dan menggali nilai-nilai spiritual yang kuat. Ia menyadari bahwa kekuatan iman dan ketakwaannya adalah landasan yang kokoh dalam menjaga hubungan dengan Tuhan dan dengan pasangannya.

Meskipun Tian dan Maya berhasil memulihkan hubungan mereka, luka batin yang diakibatkan oleh pengkhianatan masih terasa. Mereka berdua menyadari bahwa proses penyembuhan membutuhkan waktu dan kerjasama yang lebih dalam.

Tian secara aktif berusaha mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang kesalahannya dan mengidentifikasi akar permasalahan yang mengarahinya pada perselingkuhan. Ia mengikuti konseling pernikahan dan terlibat dalam kegiatan spiritual untuk menenangkan pikirannya dan menumbuhkan rasa kasih sayang yang kuat terhadap Maya.

Kepercayaan adalah komponen penting dalam pernikahan yang telah rusak. Tian menyadari bahwa ia harus membuktikan kesetiaannya kepada Maya melalui tindakan dan kata-kata yang konsisten. Ia berkomitmen untuk selalu terbuka, jujur, dan transparan dalam segala hal.

Maya, di sisi lain, memilih untuk memberikan kesempatan kedua kepada Tian. Ia memilih untuk memaafkan dan percaya bahwa pasangannya telah belajar dari kesalahan yang ia buat. Namun, proses membangun kembali kepercayaan tidaklah mudah, dan keduanya harus bekerja keras untuk melaluinya.

Tian dan Maya menyadari bahwa komunikasi yang buruk adalah salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya perselingkuhan. Mereka memutuskan untuk memperbaiki pola komunikasi mereka dengan saling mendengarkan, berbicara dengan jujur, dan mengungkapkan perasaan serta kebutuhan masing-masing.

Mereka mengikuti kelas komunikasi pasangan, di mana mereka belajar keterampilan komunikasi yang efektif, termasuk teknik pendengaran aktif, ekspresi empati, dan resolusi konflik yang sehat. Melalui proses ini, Tian dan Maya berhasil membangun komunikasi yang lebih baik, mempererat ikatan emosional mereka, dan mencegah terjadinya kesalahpahaman di masa depan.

Tian dan Maya menyadari bahwa kesalahan mereka juga berdampak pada hubungan mereka dengan keluarga masing-masing. Mereka berdua memutuskan untuk berbicara dengan orang tua dan keluarga mereka, meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan, dan menjelaskan bahwa mereka sedang dalam proses memperbaiki pernikahan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun