Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerdas karena Memaksa Otak untuk Berpikir

5 Mei 2023   05:18 Diperbarui: 5 Mei 2023   05:22 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri-Cucu Mahkota

Cerdas karena Memaksa Otak untuk Berpikir

Oleh: Penadebu

Suatu pagi di hari Minggu, kalau tanggalnya saya lupa, di salah satu pertemuan ada teman yang bekerja di salah satu perusahaan besar dari Perancis. Dialah satu-satunya tenaga muda Indonesia dengan umurnya yang tergolong masih muda, namun mendapat kedudukan yang cukup bergengsi.

Dalam pertemuan itu dia bercerita kepada saya dan teman-teman secara langsung. Bahwa dia mempunyai salah seorang teman, alumni UGM dengan ijazah caumlaude. Bahwa kecerdasan itu bisa dihasilkan karena memaksa otak untuk berpikir. Seperti halnya balon semakin ditiup akan semakin membesar. Demikian juga halnya otak semakin digunakan untuk berpikir akan semakin berkembang.

Seringkali kita merasa kesulitan untuk memahami atau memecahkan suatu masalah, namun dengan cara yang tepat, kita bisa melatih otak untuk berpikir lebih cerdas. Berpikir secara kritis dan analitis akan memaksa otak kita untuk terus bekerja dan berkembang, seperti balon yang semakin ditiup akan semakin besar.

Memaksa otak untuk berpikir melibatkan penggunaan kemampuan intelektual dan mental secara maksimal. Hal ini meliputi kemampuan untuk memecahkan masalah, berpikir kreatif, menemukan solusi, dan melakukan analisis secara menyeluruh. Dalam prosesnya, otak kita terus bekerja dan berkembang, seperti sebuah otot yang terus dilatih.

Namun, memaksa otak untuk bekerja lebih keras tidak selalu mudah. Ada beberapa strategi yang dapat membantu kita untuk meningkatkan kemampuan berpikir kita.

Meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan analitis

Berpikir kritis dan analitis melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi informasi secara kritis, mengidentifikasi argumen yang kuat dan lemah, serta menemukan solusi yang efektif. Dalam memperkuat kemampuan ini, kita dapat melatih otak dengan cara membaca buku, menonton video, dan mengikuti kelas atau kursus yang berkaitan dengan keterampilan berpikir kritis dan analitis.

Meningkatkan kemampuan verbal dan non-verbal

Kemampuan verbal dan non-verbal meliputi kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, berpikir secara visual, serta memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah. Dalam memperkuat kemampuan ini, kita dapat melatih otak dengan cara membaca buku, menonton film, dan berlatih berbicara dan mendengarkan dengan baik.

Menggunakan teknologi untuk meningkatkan kemampuan berpikir

Teknologi dapat membantu kita untuk meningkatkan kemampuan berpikir, seperti menggunakan aplikasi atau game yang didesain khusus untuk melatih kemampuan berpikir. Beberapa contoh aplikasi yang berguna untuk meningkatkan kemampuan berpikir adalah Elevate, Lumosity, dan Peak.

Meningkatkan kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan ide baru dan orisinal, serta melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Dalam memperkuat kemampuan ini, kita dapat melatih otak dengan cara mengeksplorasi berbagai bidang, seperti seni, musik, dan sastra, serta mengambil risiko dalam mencoba hal-hal baru.

Meningkatkan kemampuan multitasking

Kemampuan multitasking adalah kemampuan untuk melakukan beberapa tugas sekaligus. Dalam memperkuat kemampuan ini, kita dapat melatih otak dengan cara melakukan beberapa tugas dalam waktu yang bersamaan, seperti mengerjakan tugas kantor sambil memeriksa email, atau memasak sambil mendengarkan podcast.

Melatih otak untuk berpikir lebih cerdas bukan hanya berguna untuk meningkatkan kemampuan akademis atau profesional, namun juga dapat meningkatkan kesehatan otak secara keseluruhan. Menurut studi, latihan berpikir kritis dan analitis dapat mengurangi risiko demensia dan penyakit Alzheimer.

Namun, perlu diingat bahwa memaksa otak untuk terus bekerja juga memerlukan istirahat dan pemulihan yang cukup. Kurang tidur dan stres dapat mengganggu kemampuan otak untuk berpikir secara efektif. Oleh karena itu, penting untuk memberikan waktu yang cukup untuk istirahat dan tidur yang berkualitas.

Cerdas adalah kemampuan seseorang dalam memproses informasi dan memecahkan masalah secara efektif dan efisien. Namun, untuk mencapai tingkat kecerdasan yang baik, seseorang harus terus mendorong otak mereka untuk berpikir. Memaksa otak untuk berpikir dapat memperkuat jaringan saraf di dalam otak dan meningkatkan kemampuan intelektual.

Salah satu cara untuk memaksa otak untuk berpikir adalah dengan melakukan latihan mental yang terus menerus. Contoh latihan mental seperti sudoku, teka-teki silang, dan permainan catur dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif seseorang. Selain itu, mempelajari hal-hal baru seperti belajar bahasa asing, memasak makanan baru, atau mempelajari instrumen musik juga dapat memperluas jangkauan otak dan memperkuat kemampuan belajar dan mengingat.

Selain melakukan latihan mental, menerapkan pola pikir yang kritis dan analitis juga dapat membantu memaksa otak untuk berpikir. Dalam situasi sehari-hari, coba pikirkan secara kritis dan objektif tentang keputusan yang diambil atau masalah yang dihadapi. Berpikir kritis akan membantu seseorang untuk melihat situasi dari berbagai sudut pandang dan membuat keputusan yang lebih baik.

Selain itu, membaca buku dan artikel tentang topik yang berbeda-beda juga dapat membantu memaksa otak untuk berpikir. Membaca memperluas pengetahuan dan memperkenalkan seseorang pada konsep-konsep baru. Ini memaksa otak untuk mengasimilasi informasi baru dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah ada, yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif secara keseluruhan.

Berbicara dengan orang-orang yang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda juga dapat membantu memaksa otak untuk berpikir. Mendengarkan perspektif orang lain dan mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda dari kita sendiri dapat membantu kita melihat situasi dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Ini dapat memperluas cara kita berpikir dan meningkatkan kemampuan kognitif kita.

Namun, perlu diingat bahwa memaksa otak untuk terus berpikir juga dapat menyebabkan kelelahan mental. Kita harus memberikan waktu yang cukup bagi otak kita untuk beristirahat dan pulih. Jangan sampai kelelahan mental menyebabkan kita menjadi tidak produktif dan kesulitan untuk berpikir.

Memaksa otak untuk berpikir dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan membantu seseorang untuk menjadi lebih cerdas. Latihan mental, menerapkan pola pikir kritis dan analitis, membaca buku dan artikel tentang topik yang berbeda-beda, serta berbicara dengan orang-orang yang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda dapat membantu memaksa otak untuk berpikir. Cerdas karena memaksa otak berpikir dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kemampuan berpikir, kreativitas, dan multitasking. Melatih otak secara teratur dengan berbagai cara dapat membantu kita untuk mengatasi tantangan dan memecahkan masalah dengan lebih efektif. Namun, perlu diingat bahwa istirahat dan pemulihan yang cukup juga penting untuk kesehatan otak secara keseluruhan.

Babulu, 5 Mei 2023

#Penadebu_ Cerdas karena Memaksa Otak untuk Berpikir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun