Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Kurikulum Merdeka, Benarkah Percepatan Pendidikan ke Arah Kemajuan"

4 Mei 2023   16:25 Diperbarui: 4 Mei 2023   16:34 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu semarak merdeka belajar_Pentas seni (dok. pribadi)

Oleh: Penadebu

Banyak hal yang mewarnai pro kontra terkait dengan Kurikulum Merdeka. Beberapa pakar pendidikan mengemukakan pendapatnya masing-masing. Sebagai sebuah program yang mengusung perubahan dalam dunia pendidikan, Kurikulum Merdeka tentu memiliki pendapat pro dan kontra dari para pakar pendidikan di Indonesia. Berikut adalah ulasan pro kontra Kurikulum Merdeka dari para pakar pendidikan:

Pro:

Menurut Dr. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan potensi siswa di daerah masing-masing.

Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, menyatakan bahwa Kurikulum Merdeka mendorong peningkatan keterampilan hidup, seperti berpikir kritis, berinovasi, dan berkreasi, yang sangat dibutuhkan oleh siswa untuk menghadapi tantangan masa depan.

Menurut Dr. Nizam, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Kurikulum Merdeka memperkuat pendidikan karakter, dimana siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan emosional dan sosial yang lebih baik.

Kontra:

Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Surya Tjandra, menyatakan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka belum berjalan dengan baik karena masih banyak guru yang belum sepenuhnya memahami dan menguasai materi kurikulum yang baru.

Dr. Andi Suwirta, Ketua Lembaga Penelitian Pendidikan dan Peningkatan Mutu Sekolah (LPMP) Provinsi Sulawesi Selatan, menyatakan bahwa Kurikulum Merdeka mengabaikan pentingnya standar nasional dalam menentukan capaian belajar siswa, sehingga kemungkinan terjadi kesenjangan antara siswa di daerah tertentu dengan siswa di daerah lain.

Menurut Dr. Ahmad Munjin, Guru Besar Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Malang, Kurikulum Merdeka cenderung lebih fokus pada pengembangan keterampilan teknis siswa, dan mengabaikan pentingnya penguasaan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk mencapai keterampilan teknis yang lebih kompleks.

Secara keseluruhan, pro kontra dari para pakar pendidikan mengenai Kurikulum Merdeka menunjukkan bahwa program ini memang memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu terus dievaluasi dan diperbaiki dalam implementasinya agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi siswa dan pendidikan Indonesia secara keseluruhan.

Semarak Merdeka Belajar merupakan program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mendorong percepatan perubahan pendidikan menuju kemajuan dengan mengusung Kurikulum Merdeka sebagai salah satu komponennya. Namun, ada pandangan yang berbeda-beda tentang apakah Kurikulum Merdeka mewakili perubahan signifikan ataukah akan merusak pendidikan.

Sebagian orang berpendapat bahwa Kurikulum Merdeka mewakili perubahan signifikan karena mengarahkan pendidikan ke arah yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman. Kurikulum Merdeka memfokuskan pada pengembangan kompetensi siswa, keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan inovasi, serta membuka ruang bagi pengembangan potensi siswa yang lebih luas dan bervariasi. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan SDM yang lebih berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi.

Namun, di sisi lain, ada juga yang memandang Kurikulum Merdeka sebagai potensi rusak-rusakannya pendidikan. Ada kekhawatiran bahwa Kurikulum Merdeka tidak cukup terstruktur dan sistematis sehingga sulit untuk diimplementasikan di semua sekolah. Selain itu, ada juga kesenjangan SDM guru karena berbeda fasilitas dan kemampuan implementasi. Sehingga dapat terjadi perbedaan hasil belajar siswa di sekolah yang berbeda-beda.

Selain itu, Kurikulum Merdeka diimplementasikan oleh Guru Penggerak dan Non-Guru Penggerak, yang memiliki perbedaan tugas dan tanggung jawab dalam proses implementasi. Hal ini dapat memunculkan tantangan dan kesulitan dalam koordinasi dan pengawasan terhadap implementasi Kurikulum Merdeka secara konsisten dan merata di seluruh sekolah.

Kurikulum Merdeka mewakili perubahan penting dalam pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan SDM yang lebih berkualitas dan kompetitif di era globalisasi. Namun, masih terdapat tantangan dan kendala dalam implementasinya, seperti kesenjangan SDM guru dan perbedaan fasilitas sekolah, yang perlu segera diatasi agar implementasi Kurikulum Merdeka dapat berjalan dengan baik dan hasilnya dapat terlihat secara signifikan dalam perubahan pendidikan di Indonesia.

Pemerintah perlu memperhatikan aspek-aspek penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka seperti meningkatkan kualitas dan ketersediaan SDM guru, menyediakan fasilitas dan sumber daya yang memadai di setiap sekolah, dan meningkatkan koordinasi dan pengawasan implementasi Kurikulum Merdeka secara konsisten dan merata di seluruh sekolah.

Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan bahwa Kurikulum Merdeka tetap terstruktur dan sistematis sehingga mudah untuk diimplementasikan di semua sekolah dan menghasilkan hasil belajar siswa yang konsisten. Upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas implementasi Kurikulum Merdeka juga harus terus dilakukan, seperti memberikan pelatihan dan pengembangan profesional kepada guru serta meningkatkan keterlibatan orang tua dalam mendukung proses belajar mengajar.

Dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, perlu diingat bahwa proses perubahan dalam pendidikan bukanlah hal yang instan dan akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melihat hasil yang signifikan. Oleh karena itu, pemerintah dan semua pihak terkait perlu bersabar dan tetap konsisten dalam menjalankan program ini agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi siswa dan pendidikan Indonesia secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, Kurikulum Merdeka merupakan perubahan yang penting dan positif dalam pendidikan Indonesia, namun, diperlukan upaya dan perhatian yang serius dari semua pihak agar dapat diimplementasikan dengan baik dan menghasilkan hasil yang diinginkan.

Babulu, 4 Mei 2023

Penadebu_"Kurikulum Merdeka, Benarkah Percepatan Pendidikan ke Arah Kemajuan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun