Oleh: Penadebu
Ada gesek mata menggores pandang,
pada taman yang indah,
berdiri tegak pohon-pohon hijau,
bernafas dengan udara terasa, "Si Bunga dan Kupu-kupu."
Di bawah pohon anggrek yang indah,
tinggal seekor kupu-kupu kecil,
di sisa tebang hutan Kalimantan,
yang selalu bermain dengan bunga-bunga, menari ceria.
Salah satu bunga anggrek merah,
yang sangat cantik dan memesona,
sisa tebang, hutan ibukota,
terpesona keindahan kupu-kupu yang menari di dekatnya.
Mereka berdua menjadi sahabat,
melakukan segalanya bersama-sama,
terbang dan menari di udara,
hingga matahari terbenam di ufuk barat.
Namun suatu hari,
sang kupu-kupu, merasakan keinginan yang kuat,
untuk terbang lebih jauh dan menjelajah,
dunia yang tak pernah ia kunjungi.
Si bunga anggrek merah sedih,
mengetahui sahabatnya akan pergi,
namun ia memberikan kebebasan,
untuk sang kupu-kupu menjalani impian.
Kupu-kupu pun terbang jauh,
menjelajah dunia dengan bebas,
mengagumi keindahan alam,
dan bertemu dengan sahabat-sahabat baru.
Kembali ke taman yang indah,
sang kupu-kupu dan bunga anggrek,
bersatu kembali dengan ceria,
menyadari kebebasan adalah sebuah anugerah.
Babulu, 7 Maret 2023
#Penadebu-Puisi_Bebas_Si_Bunga_dan_Kupu_kupu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H