Laku yang menjunjung tinggi nilai kebenaran versi individu ini, merenggut nyawanya. Ia yang belum tahu apa-apa, bahkan hanya untuk sekedar mengeja kata Benci sekalipun. Saya bingung, kebenaran macam apa yang banyak orang gemakan? Kebenaran yang mengganggap orang lain yang berbeda adalah kesalahan? Kebenaran bersumbu kebencian? Atau kebenaran yang memalingkan kita dari nilai-nilai kemanusiaan? Maafkan saya yang fakir ilmu ini, hanya saja, saya membayangkan betapa orang tua Intan Olivia saat ini benar-benar sakit. Meski ikhlas adalah kewajiban yang senantiasa dikhotbahkan, namun untuk sebuah kehilangan, ikhlas tak semudah melemparkan bom. Intan telah damai sekarang. Ia bahkan bisa bermain-main tanpa rasa takut lagi. Tapi bagaimana dengan anak-anak lain yang juga menjadi korban?
Belum lama ini, saya sempat menonton Film Echoes of War. Film ini mengisahkan tentang seorang veteran perang bernama Wade (James Badge Dale), yang berharap mendapatkan kedamaian saat kembali ke rumahnya. Namun diluar dugaannya, Wade justru tak benar-benar bisa menghilangkan ingatannya tentang masa lalunya, ia justru kembali terlibat konflik dengan keluarganya dan tetangga yang kerap mengganggunya. Echoes of War menurut saya lebih dari sekedar film yang menggambarkan seorang Veteran yang mencari kedamaian, namun film ini juga telah mengirimkan pesan bahwa kebencian yang tidak berkesudahan adalah kebodohan yang dirawat. Hasilnya? Air mata, darah, nisan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H