Lantang gemetar menatap hujan
Menyapa hati yang tengah lara
Menyapu derita sejuk merajuk
Dalam balutan kasih elegi tersembunyi
Hanya mampu merintih dalam tafakur
Dan memohon lentera pada kesunyian hati
Kecipak asmara kian tak beruang
Membesar membelah bukit beku sebuah kehampaan
Pada hati yang telah menjadi harta karun
Menjumpaimu adalah melintas
Menghadap hamparan guguran kerikil amat tedas
Begitukah beban kerinduan
Mendamba ruang perjumpaan
Yang dibekap adat rabun
Juga perabadan sosial kemanusiaan
Aku perindu berjudi denyut nadi
Demi hati yang kurindu berias seri
Wajah buram sang kekasih
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H