Mohon tunggu...
Atik Sugiarti
Atik Sugiarti Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Seorang bunda dengan 2 junior, yang berusaha menulis dengan hati, mencoba membuka jendela dunia dengan ilmu dan bersahabat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pasrah Berbalut Gelisah

12 Februari 2016   05:03 Diperbarui: 12 Februari 2016   05:10 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jiwaku hilang
di padang ilalang yang gersang
kupasrahkan resahku pada gelisah
senyum manis yang kau tebar
gugurkan kamboja di musim semi
seribu tahun boleh berlalu
setiap detik telah terlewati
tapi tidak dengan rasaku
sebuah cinta yang terbungkus jiwa
bertahta di samudera hatiku
aku tahu
takdir tak mempertemukan kita dalam sebuah perjanjian kehidupan
laksana pohon
aku gersang tanpa air
laksana malam
aku gelap tanpa bintang
aku berpijak pada jejak tanpa sajak
kaburkan langkahku pada bayang
hanya pada-MU aku berteriak dalam tafakurku
menjejalkan semua beban dalam rangkaian dzikir
aku lelah...
aku tak mampu..
menghirup resah pada jam pasir hidupku
ya Allah
kutitipkan rindu ini padaMU
sampaikan dengan pelangi kebahagiaan pada hidupnya
karena tangisnya bagaikan tusukan belati di jantungku
aku hanya ingin dia tersenyum
bahagia dalam perjalananya menuju jannah-MU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun