izinkan aku membunuh
sebuah perasaan bergemuruh
tenang angin menjadi badai
kala pijak tidak pada sandaran
bedebah.
kenapa, dahulu tak seperti ini rasanya
pada bicara membugari langkah
diam.
takut..
,
mati, bukan.
hidup, segan.
dimana harus kuburkan ilusi
antara lembar lentik jemari
petikanpetikan mimpi sendu
porandakan mata mencumbu
ya,,,aku harus membunuh..
agar semula jiwaku di langkah itu
hahahaaa…
,
heyy…
lihatlah caraku membunuh
sebuah imajinasi berdiri fiksi
pada sandaran pijak suara
detik ini, dan seterusnya.
Salam,
Takzim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H