Mohon tunggu...
Pena Berjalan
Pena Berjalan Mohon Tunggu... -

Lifetime Learner, Part-time: Writer, Blogger, Speaker, Creative Art, Host & Comedian. Penulis antologi #CUK (via: @nulisbuku) \r\n\r\nKlik my twitter and facebook. :))

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Paranoid

16 Juli 2014   05:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:12 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


izinkan aku membunuh

sebuah perasaan bergemuruh

tenang angin menjadi badai

kala pijak tidak pada sandaran

bedebah.

kenapa, dahulu tak seperti ini rasanya

pada bicara membugari langkah

diam.

takut..

,

mati, bukan.

hidup, segan.

dimana harus kuburkan ilusi

antara lembar lentik jemari

petikanpetikan mimpi sendu

porandakan mata mencumbu

ya,,,aku harus membunuh..

agar semula jiwaku di langkah itu

hahahaaa…

,

heyy…

lihatlah caraku membunuh

sebuah imajinasi berdiri fiksi

pada sandaran pijak suara

detik ini, dan seterusnya.

Salam,
Takzim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun