Mohon tunggu...
Rizqa Putri
Rizqa Putri Mohon Tunggu... -

learnist

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ludruk Harus Menyesuaikan Diri atau Mati

15 September 2014   18:13 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:38 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ludruk. Tak banyak yang mengenal kesenian khas Jawa Timur ini. Sebuah lakon teaktrikal jenaka yang mewakili salah satu dinamika dan representasi masyarakat di tanah jawa. Meski gaungnya tak sekencang acara-acara humor di televisi, kita tetap harus lebih mengenal salah satu akar kesenian yang kental unsur sosial, budaya, hingga politik ini. Hiburan murah bagi kelas menengah ke bawah.

Seperti yang terpapar pada artikel yang dimuat alam desantara.or.id bahwa seiring perkembangan zaman, kesenian yang kerap menjadi media penyampai pesan dan suara-suara vokal pemberontakan ini lambat laun gugur daunnya. Berjaya di tahun 60an namun mulai ditinggalkan. Hingga saat ini, hanya ada 9 kelompok ludruk yang masih bertahan di Jawa Timur. Regenerasi ataukah penikmat yang harus peduli akan rekonstruksi fungsi sosial kebudayaan? Ini dia 9 kelompok tersebut:

No

Nama

Alamat

1

Armada (Eros Djarot)

Ds Rembun Kec. Dampit Malang

2

Perdana (Eko Soepeno)

Ds. Tanjungarum Kec. Sukorejo Kab. Pasuruan

3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun