Perkataan Gus Dur ini seolah mendapatkan kembali roh serta maknanya dalam sikap dan tindakan yang diambil oleh masyarakat Simatibung. Sikap serta tindakan tersebut juga sekaligus menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia sesungguhnya belum kehilangan sisi humanismenya.
Masih ada harapan di pelosok - pelosok negeri. Harapan yang seharusnya dilihat lebih jernih oleh penguasa yang lebih tinggi. Harapan yang seharusnya menjadi cermin introspeksi diri.
Sehingga politik tak lagi menjadi sekadar alat untuk meraih kekuasaan. Tak lagi menjadi instrumen penguasa untuk melakukan eksploitasi dan penindasan. Sebaliknya, politik benar - benar menjadi alat untuk mencapai keadilan serta kesejahteraan masyarakat.
Sekali lagi, jejak rasionalitas yang ditinggalkan oleh masyarakat Desa Simatibung dalam Pilkades 2019 adalah jejak yang selayaknya diikuti oleh semua orang. Terlebih mereka yang masih mudah terpancing oleh isu - isu sentimental. Sikap rasional yang ditunjukkan oleh masyarakat Simatibung merupakan preseden baik bagi kehidupan politik di Indonesia yang demokratis. Masyarakat Desa Simatibung telah menjadi dirinya sendiri dengan menjadi manusia -- manusia rasional.
Sebagai penutup tulisan ini, saya mengutip filsuf Jerman, Karl Jaspers dalam Philosophy Volume II. "Without rationality, I can not become myself". Tanpa rasionalitas, aku tidak dapat menjadi diriku sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H