Â
Judul buku       : Le Petit Prince (Pangeran Kecil)
Penulis           : Antoine De Saint-Exupery
Penerjemah      : Henri Chambert-Loir
Penerbit         : PT Gramedia Pustaka Utama
Dimensi buku    : 120 halaman
Tahun terbit     : 2011
Pangeran Kecil merupakan terjemahan dari novel berbahasa Perancis berjudul Le Petit Prince yang dikarang oleh sastrawan yang juga seorang penerbang, Antoine De Saint-Exupery.Â
Novel ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Henri Chambert-Loir yang semakin menyempurnakan terjemahan -- terjemahan yang pernah dibuat sebelumnya. Terjemahan ini diusahakan semaksimal mungkin oleh Henri agar dapat menyampaikan makna yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh Antoine ketika menulis cerita ini dalam bahasa Perancis.Â
Apabila dilihat dari judul, ilustrasi, dan juga ketebalannya yang lebih tipis dari novel pada umumnya, yaitu hanya setebal 120 halaman, calon pembaca akan mengira bahwa novel ini merupakan sebuah dongeng singkat untuk anak -- anak.Â
Namun, kisah -- kisah di dalamnya akan membuat semua orang yang membacanya-termasuk orang dewasa-terharu dan terpanggil untuk kembali merenungkan kehidupannya, terutama dalam hal cinta dan tanggungjawab.Â
Kejutan demi kejutan dimulai saat orang pertama pelaku utama dalam novel ini yang mengalami kerusakan pesawat di sebuah gurun pasir di Afrika dipertemukan dengan sang Pangeran Cilik yang sebelumnya telah menjelajah banyak planet.Â
Petualangan serta percakapan -- percakapan yang melibatkan si pangeran cilik dengan orang -- orang yang dia jumpai di tiap -- tiap planet melukiskan berbagai hal yang sering terlewatkan dalam kehidupan manusia.Â
Kenaifan dan keluguan si pangeran cilik dalam melihat setiap peristiwa di setiap planet yang dia kunjungi sungguh membuat pembaca terharu dan menyadari betapa banyak hal yang dilewatkan oleh orang dewasa dalam menjalani kehidupannya.
Kesombongan, keegoisan, ketamakan, ketaatan, serta keputusasaan orang -- orang dewasa dalam pandangan si pangeran kecil adalah sebuah keganjilan yang membuat dia keheranan.Â
Sedangkan sebuah rahasia berharga tentang cinta diungkapkan ketika pangeran kecil berada di bumi, yaitu melalui percakapan pangeran kecil dengan bunga mawar dan pertemanannya dengan seekor Rubah yang telah ia jinakkan sebelumnya.Â
Proses penjinakan Rubah inilah yang kemudian menyadarkan pembaca bahwa sesuatu hal akan menjadi sangat berharga ketika kita memutuskan untuk membuatnya berharga dan menjadikannya sebagai satu -- satunya yang kita miliki di dunia.Â
Sebaliknya, kita juga akan menjadi sangat berharga dan merupakan satu -- satunya bagi seseorang ketika kita menyerahkan diri kita untuk dijinakkan. Seekor Rubah yang tadinya tidak ada bedanya dengan ribuan Rubah lainnya, telah menjadi teman yang berharga ketika pangeran cilik menjinakkannya.Â
Maka sejak itu, semua Rubah yang ada di dunia hanyalah Rubah biasa. Sementara seekor Rubah yang sudah dijinakkan oleh pangeran kecil menjadi sangat berharga dan merupakan satu -- satunya di dunia.Â
Pengalaman pangeran kecil dengan Rubah ini jugalah yang telah menyadarkan dia bahwa Mawar yang dia miliki merupakan Mawar yang sama sekali berbeda dari ribuan Mawar yang dijumpainya di bumi. Mawar yang dimiliki pangeran cilik sangatlah berharga karena telah dia jinakkan sebagaimana Mawarnya juga telah menjinakkan dia.Â
Sementara ribuan Mawar yang dijumpainya tersebut semuanya sama saja dan tidak lebih berharga dibandingkan Mawar yang dimiliki oleh pangeran kecil. Kisah haru juga terjadi dalam novel ini ketika orang pertama pelaku utama harus merelakan kepergian pangeran kecil yang pulang ke planet tempat ia berasal.Â
Antoine De Saint-Exupery telah menulis Pangeran Kecil dengan makna yang sangat dalam yang disampaikan oleh seorang anak kecil. Bahkan, pesan -- pesan berharga mengenai cinta disampaikan melalui fabel seekor Rubah serta esensi dari sebuah tanggungjawab yang disampaikan melalui sekuntum Mawar.Â
Disisi lain, mungkin itulah yang menyebabkan beberapa orang berpikir bahwa novel ini sengaja ditujukan untuk anak -- anak. Padahal, dari segi bahasa, justru tidak akan mudah bagi seorang anak -- anak untuk menginterpretasikan setiap cerita yang disuguhkan dalam novel ini. Maka dari itu, sesungguhnya novel ini ditulis untuk orang -- orang dewasa yang dulu pernah kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H