Peristiwa kedua, yang juga berkaitan dengan peristiwa pertama adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi penggunaan media sosial selama beberapa hari dengan alasan persatuan dan keamanan. Secara lebih spesifik pemerintah juga mengutarakan alasan pembatasan tersebut adalah untuk membendung arus hoax.Â
Sama seperti peristiwa pertama, peristiwa ini juga memunculkan dua pandangan, yakni yang pro-pemerintah mendukung serta yang kontra-pemerintah menentang, dan seperti sudah dijelaskan diatas, baik dukungan maupun tentangan tersebut sama-sama berangkat dari subjektivitas.Â
Sementara di sisi lain, diskursus mengenai dampak praktis yang ditimbulkan oleh kebijakan tersebut, maupun mengenai muatan-muatan ideologis dalam kebijakan tersebut menjadi terabaikan. Pada akhirnya, perubahan secara menyeluruh dapat dicapai melalui pembelajaran tiada henti serta kesadaran semua pihak, terutama para elit politik yang berdasarkan kedudukannya, seharusnya bisa menjadi influencer untuk hal-hal yang lebih baik dan membangun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H