Â
Digitalisasi dan Proses Dalam Dunia Pendidikan
Kemajuan teknologi yang begitu cepat, telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Aktivitas manusia yang pada awalnya hanya dapat dilakukan dengan cara manusia, Kini perlahan mulai beralih menggunakan cara-cara yang lebih canggih dengan batuna teknologi yang ada. Kemajuan teknologi menjadi tuntutan yang mengharuskan manusia untuk bisa beradaptasi dengan semua hidupnya sendiri. Selain dari tuntuan karena situasi dan kemajuan yang pesat, adapun realitas hidup mananusia yang kadang-kadang diliputi ketidakpastian. Sebagai misal, situasi pandemi yang tidak terduga, telah merubah begitu cepat tatanan hidup manusia, terutama dalam seuruh aktivitas hidupnya. Â Seluruh aktivitas hidup manusia yang biasanya dilakukan secara luring, kini beralih menjadi daring.
Hal ini membuat manusia harus mampu untuk menemukan cara-cara baru dalam menyikapi situasi ini, dengan berbagai alternatif yang ada dan tersedia. Perubahan-perubahan yang tidak terduga ini, dapat terihat dari beberapa aspek kehidupan yakni, dalam kegiatan peribadatan, dan dalam dunia Pendidikan. Dalam dunia Pendidikan, kegiatan belajar harus dialih-fungsikan dari yang luring ke daring. Semua sekolah, guru, hingga murid diharuskan untuk memiliki akses internet berupa telepon pintar ataupun laptop. Sudah tentu bahwa situasi ini "mengangetkan" karena munculnya pandemi secara tiba-tiba dengan penularan yang sangat cepat telah merubah sistem kehidupan manusia dalam waktu yang sangat cepat. Aktivitas belajar sekolah dihentikan karena semuanya diahlikan ke dalam sistem daring.
      Peluang dan Tantangan
Di tengah ketidakpastian situasi yang melanda dunia, dan secara khusus di Indonesia, adapun muncul peluang tetapi ada juga tantangan. Peluang yang muncul dalam masa pandemi adalah tumbuhnya kreaktivitas anak-anak dan bahkan semua orang pada penggunaan teknologi digital yang efektif. Dalam konteks ini, semua orang mampu untuk menyadari pentingnnya teknologi digital yang mumpuni ini, sebagai sarana yang mengefektivkan dan mengoptimalkan daya kerja manusia menjadi semakin baik dan manusiawi. Khusunya dalam dunia pendidikan, pelajar boleh berkreativitas dengan teknologi digital yang ada, dan semakin menyadari teknologi sebaga sarana yang penting dalam membantu proses perkembangan inteltual yang semakin baik.
Media salah satu penunjang dalam proses pembelajaran. Berhasil dan tidaknya proses pembelajaran sangat ditentukan oleh media yang digunakan. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Menurut Dabbagh dan Ritland menjelaskan, pembelajaran online adalah sistem belajar yang terbuka dan tersebar dengan menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu pendidikan), yang dimungkinkan melalui internet dan teknologi berbasis jaringan untuk memfasilitasi pembentukan proses belajar dan pengetahuan melalui aksi dan interaksi yang berarti (Hakim, 2021)
Adapun tantangan yang dialami dalam pembelajaran khususnya di masa pandemi. Salah satu tantangan terbesar dalam melaksanakan pembalajaran daring di masa pandemi adalah ketersedian fasilitas. Tidak semua guru dan peserta didik memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk belajar daring (Tafonao, 2021). Hal pertama yang mesti disadari adalah konteks kehidupan yang berbeda. Artinya bahwa kehidupan masyarakat di kota sangat berbeda dengan kehidupan masyarakat desa. Hal ini juga berlaku dalam pemahaman akan dunia digital dengan berbagai kerumitan, tentu orang-orang yang hidup di kota berbeda pemahamannya dengan mereka yang hidup di daerah pedesaan.Â
Kurangnya pemahaman ini yang disebabkan oleh terbatasnya fasilitas, seperti komputer, dan bahkan mungkin telepon pintar. Dengan demikian, meski situasi pandemi yang disisi lain membuka peluang agar semua orang terutama anak-anak mengmebangkan kreativitas dalam dunia digital, tetapi juga masih menyisahkan tantangan akan situasi, letak, dan bahkan fasilitas yang masih kurang memadai.
Tantangan lain yang muncul dari situasi ini adalah sikap yang cenderung konumerisme. Fenomena ini khususnya terjadi di daerah-daerah perkotaan yang notabene memiliki akses dan fasilitas yang lengkap. Ketersediaan akses internet yang memadai dalam kegiatan belajar selama pandemi, lama-kelamahan menjadi akses yang tidak hanya digunakan untuk belajar, tetapi juga menjadi akses untuk game, dll. Dengan demikian, hal ini tentunya menjadi perhatian untuk semakin meningkatkan kesadaran akan kegunaan media digital yang lebih efektif dan edukatif.
 Transformasi: Generasi Yang Tanggap Situasi Dan Cakap Digital
Di tengah situasi yang penuh dengan berbagai ketidakpastian ini, hal yang diperlukan adalah tranformasi. Transformasi disini mencakup banyak hal termasuk didalamnya adalah kecakapan dan fasilitas yang ada. Di tengah berbagai tuntutan dan situasi dunia yang semakin modern, perlu dibarengi dengan pendidikan dan pelatihan tentang cara dalam mengoprasikan berbagai media komunikasi. Media digital adalah sarana utama untuk menyampaikan dan mendapatkan informasi (Haryatmoko, 2007) dan juga menjalin relasi dan komunikasi. Â Oleh karena itu, ada selain ketidak-cakapan dalam menggunakan media digital, adapun kurangnnya perhatian dalam mengembangkan kemampuan digital bagi mereka yang berada di daerah-daerah di luar kota, yang kurang terjangkau.
Di tengah situasi pandemi yang sedang menyebar, kegitan belajar menjadi tidak efektif sehingga media daring merupakan salah satu pilihan yang harus diterima. Meskipun demikian, situasi yang demikian ini, membuat orang-orang merasa panik, kecewa, frustasi, dan bahkan menjadi tidak fokus. Hal ini dapat dilihat dari proses belajar yang menjadi tidak teratur, karena keterbatasan dan kurangnnya pengetahuan tentang media digital yang mumpuni. Oleh karena itu, perlunya pengajaran dan praktik dalam media digital menjadi sangat penting. Setiap orang terutama generasi mudah harus dibekali dengan berbagai pengetahuan yang cukup dan mumpuni tentang media digital, agar mudah menyesuaikan diri dengan situasi yang ada.
Generasi masa kini adalah generasi yang kental dan melek digital. Artinya bahwa kehidupan generasi masa kini tidak jauh dari media digital. Dengan demikian, perlunya peningkatan pemahaman dan penggunaan teknologi digital, serta adaptasi terhadap situasi yang semakin hari semakin berubah.Â
Dengan demikian, apa yang menjadi harapan bersama, yakni menciptakan generasi yang tanggap zaman dengan cakap terhadap digital dapat direalisasikan dalam kehidupan dunia masa kini. Adapun pengembangan literasi digital, yang tidak hanya meliput daerah tertentu, tetapi masuk hingga ke pelosok, merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan generasi masa kini untuk lebih mengenal media digital dan fungsinya.
Yohanes Boli Jawang_Lembata_Mahasiswa Unpar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H