Mohon tunggu...
Pemuda Indonesia
Pemuda Indonesia Mohon Tunggu... -

281028 - Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, Satu Kesatuan NKRI tidak bisa dipecah belah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Salah Letak Keliru Pasang, 17 Agustus 1945 bukanlah Kemerdekaan RI

23 Agustus 2014   16:36 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:46 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="576" caption="17 Agustus 1945 bukan Kemerdekaan Republik Indonesia"][/caption] Salah letak keliru pasang, kalau hanya dilakukan oleh satu orang saja mungkin tidak perlu menjadi perhatian kita. Tapi kalau salah keliru pasang dilakukan oleh orang banyak bak seantero negeri dan diulang-ulang setiap tahun, ini miris sekali. Apalagi jika sampai pihak pemerintah seolah turut mengabadikannya. Sebagai warga negara yang baik kita wajib dan harus berani meluruskannya, jangan terus dibiarkan.

Salah letak keliru pasang yang kami maksud adalah terkait adanya spanduk-spanduk, tema-tema, tulisan-tulisan, baik itu dikantor-kantor, dimedia-mdia, dijalan-jalan yang berbunyi "DIRGAHAYU KEMERDEKAAN RI" atau HUT KEMERDEKAAN RI, kemudian ditulis 17 Agustus. Dari Sabang sampai Merauke hampir semuanya berbunyi seperti itu.

Memang jika tidak dicermati hal ini tampak seolah-olah benar apalagi sudah terbiasa, jadi tidak terasa. Padahal penyebutan "DIRGAHAYU KEMERDEKAAN RI" adalah salah letak keliru pasang. Mengapa? Perhatikan Teks Proklamasi Kemerdekaan yang juga selalu dibaca setiap tanggal 17 Agustus dalam memperingati kemerdekaan ini.

PROKLAMASI Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll. Diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945 Atas nama Bansa Indonesia Soekarno - Hatta

Dari awal hinggal akhir teks Proklamasi tidak ada satupun menyebut kata Republik Indonesia. Yang disebut adalah bangsa Indonesia. Jadi jelasnya bahwa pada 17 Agustus itu yang merdeka adalah bangsa Indonesia, bukan Republik Indonesia. Karena memang waktu itu Negara Republik Indonesia belum secara sah berdiri, baru esoknya tanggal 18 Agustus 1945. Oleh sebab itu dalam teks Proklamasi disebutnya "Dalam tempo yang sesingkat-singkatnya".

Mengapa Bung Karno dan Bung Hatta menyebut kemerdekaan bangsa Indonesia bukan kemerdekaan Republik Indonesia, karena yang dijajah selama 350 tahun itu adalah bangsa Indonesia bukan Republik Indonesia.

Inilah yang kami maksud dengan salah letak keliru pasang "17 Agustus bukan Kemerdekaan Republik Indonesia tapi Kemerdekaan Bangsa Indonesia"

Ini bukti otentik sejarah yang tidak bisa diubah, Ini fakta sejarah.

sumber: http://opshid.org/berita/salah-letak-keliru-pasang-17-agustus-bukanlah-kemerdekaan-republik-indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun