Terutama di antara orang Barat yang tidak terlatih dengan baik dalam menggunakan sumpit, prosesnya memakan waktu lebih lama yang berarti pengunjung lebih cenderung menyadari bahwa mereka kenyang sebelum mereka menghabiskan hidangan.
Saat menggunakan alat makan biasa, kemungkinan besar mereka akan menyelesaikan makan terlalu cepat sehingga otak mengetahui bahwa tubuh sudah cukup makan. Akibatnya, sumpit dapat membantu orang makan secukupnya daripada terlalu banyak, yang dapat membantu menurunkan berat badan.
Tusuk Barbekyu Jepang atau Korea
Masakan Jepang dan Korea berbagi tradisi memanggang, dan gaya memanggang yang umum di kedua negara adalah mengencangkan berbagai daging di tusuk sate dan menempatkannya di atas panggangan.
Ini bisa menyehatkan karena memanggang memungkinkan lemak mengering dari daging, dan tusuk sate besar daging dan sayuran bisa sangat mengenyangkan sekaligus penuh dengan protein dan vitamin.
Dagingnya bisa bervariasi dari daging sapi dasar atau ayam hingga lidah, babat dan jeroan lainnya. Dagingnya disertai dengan sayuran seperti jamur shiitake, tauge, dan kubis, yang semuanya umum dalam masakan Jepang dan Korea.
Tusuk sate yang sehat dan kaya protein biasanya disajikan sebagai makanan jalanan.
Makanan Penutup
Masakan Asia jauh lebih terkenal dengan makanan pembuka dan hidangan utamanya yang dikemas dengan rasa yang kuat daripada makanan penutupnya.
Secara umum, makanan penutup bukanlah hidangan yang akan disantap banyak orang Asia; jika mereka melakukannya, biasanya itu akan menjadi buah. Ketika mereka menikmati makanan penutup yang sedikit lebih mewah, lemak atau gula itu tidak akan sekaya selera orang Barat.
Beberapa contohnya termasuk sup kacang merah (sup yang sangat manis dinikmati di Asia timur), mochi (bola nasi manis Jepang), atau nasi ketan mangga (populer di Thailand).
Jika hidangan penutup masih diperlukan setelah hidangan utama yang mengenyangkan, pilihan Asia cenderung jauh lebih sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H