Siapa tim jagoan anda di Piala Dunia 2014? Jika anda menjawab: Jerman, Spanyol, atau Belanda tampaknya anda harus siap-siap gigit jari karena menurut sejarah: tim yang akan jadi juara kali ini adalah antara Italia, Inggris, Brazil, Argentina atau Perancis.
Lho? Apa maksudnya 'menurut sejarah'?
Awalnya iseng-iseng, sore tadi teman saya mengungkapkan fakta sejarah tentang pencapaian Italia di ajang Piala Dunia yang ternyata berbanding lurus dengan klub sepakbola di mana Kaka sedang bermain saat itu. Mantan pemain terbaik dunia asal Brazil itu bermain di
Sao Paulo (Brazil) tahun 2002. Juara dunianya? Brazil.
AC Milan (Italia) tahun 2006. Juara dunianya? Italia.
Real Madrid (Spanyol) tahun 2010. Juara dunianya? Spanyol.
Dan tahun ini Kaka kembali bermain untuk AC Milan. Apakah ini artinya Italia akan jadi juara dunia?
Bisa jadi ini hanya kebetulan. Lagipula Italia punya 'siklus 12 tahun' untuk jadi juara dunia: 1970-1982-1994-2006. Jadi harusnya baru Piala Dunia tahun 2018 Italia jadi juara dunia lagi.
Tapi bagaimana jika variable-nya bukan cuma Kaka?
Mari kita bandingkan dengan kejadian tahun 1966. Pada saat itu:
Austria memenangkan ajang Eurovision.
Real Madrid jadi juara Eropa.
Atletico Madrid menjuarai Liga Spanyol.
Fulham terdegradasi dari Liga Inggris.
Dan tim yang memenangkan Piala FA ketinggalan 2-0 di final.
Nah, di tahun 2014 ini:
Austria memenangkan ajang Eurovision.
Real Madrid jadi juara Eropa.
Atletico Madrid menjuarai Liga Spanyol.
Fulham terdegradasi dari Liga Inggris.
Dan tim yang memenangkan Piala FA ketinggalan 2-0 di final.
Kok sama? Jangan-jangan juara dunianya juga sama? Siapa sih juaranya?
Inggris!
Tapi para Hooligan jangan jumawa dulu ya. Karena Inggris jadi tuan rumah Piala Dunia di tahun 1966, berarti bisa jadi pemenang Piala Dunia 2014 adalah tim tuan rumah juga; alias Brazil! Tebakan ini didukung fakta lain: tim Eropa belum pernah jadi juara dunia di benua Amerika.
