Di dunia ini ada 3 tipe manusia:
- Yang menikmati tayangan pernikahan Raffi Ahmad & Nagita Slavina.
- Yang gak peduli dengan pernikahan dua artis muda itu.
- Yang berkomentar "Penting banget ya harus ditayangin seharian?" saat melihat tayangan pernikahan tersebut.
Banyak orang yang saya kenal termasuk ke dalam golongan ketiga, lengkap dengan komentar pedasnya masing-masing. Sementara saya termasuk tipe kedua. Ada dua artis nikah? Ya udah biarin. Cukup tahu aja.
Tapi istri saya, ternyata masuk ke dalam golongan pertama. Buktinya ketika saya baru pulang dari kantor, TV di rumah sedang menampilkan tayangan pernikahan yang katanya diliput secara eksklusif.
Saya: "Kamu ngapain nonton nikahannya Raffi Ahmad?"
Istri: "Bagus loh ini acaranya"
Saya: *berpikir pasti Istri saya akan komentar soal pakaian, dekorasi dan lain-lain*
Istri: "Gara-gara acara ini aku jadi tahu prosesi pernikahan adat Jawa yang beneran"
Saya: *mengenang prosesi pernikahan kami yang (karena keterbatasan waktu & biaya) tidak sempurna*
Istri: "Mungkin beberapa orang bilang ini lebay, tayangan pernikahan sampe pakai komentator segala kayak Piala Dunia..."
Saya: *merhatiin dua ibu-ibu yang mendampingi host tayangan tersebut*
Istri: "....tapi karena mereka aku jadi tahu prosesi nikahan yang ini tuh maknanya apa, tata caranya bagaimana...."
Saya: *senyum memandang mata Istri saya yang berbinar-binar*
Istri: "...kalau gak ada dua komentator ini pasti isinya ya kayak acara gosip biasa. Kayak si Feni Rose ini nih..."
Saya: *melirik ke arah TV, ke arah seorang presenter yang terkenal dengan kalimat 'Senin harga naik'-nya*
Istri: "...masa dari tadi komentarin barang-barangnya doang: 'wah tasnya bagus sekali, ini harga satu tasnya saja sudah 300 juta lho!' ga penting banget lah"
Saya: *ketawa*
Istri: "Gara-gara tayangan ini, banyak yang jadi tahu tradisi pernikahan adat Jawa tuh kayak gimana. Gak semua orang mau nikah pakai adat daerahnya..."
Saya: *keselek*
Istri: "...kalaupun mau nikah pakai adat Jawa mungkin gak diselenggarakan dengan komplit. Kalaupun diselenggarakan dengan komplit, belum tentu orang mau ngikutin dari awal sampai akhir..."
Saya: *senyum*
Istri: "Kalau gak ada tayangan ini, mungkin budaya kita akan dilupain gitu aja"
Saya: *melirik TV yang menayangkan flashback adegan Rafi Ahmad sedang berdebat dengan Nagita Slavina soal band pengiring di acara pernikahan mereka*
Istri: "Yang kayak gini mungkin settingan ya... lebay! Tapi di sisi lain mereka hebat. Sebagai entertainer mereka memanfaatkan banget status mereka, jadi bisa dapet liputan eksklusif dari stasiun TV, pasti dapet duit banyak"
Saya "Iya ya. Malah bisa jadi nilai kontraknya lebih besar dari biaya prosesi seremoni & resepsi pernikahan"
Istri: "Iya kan? Sama aja kayak selebritis lain yang jalan-jalan tapi diliput sama acara traveling. "
Saya: "Sementara orang lain mesti nabung bertahun-tahun, bahkan ngutang, demi menggelar acara pernikahan alakadarnya, mereka malah dibayar untuk bikin acara nikah gede-gedean."
Istri: "Mungkin itu yang bikin sebagian orang jadi iri dan kasih komentar miring."
Percakapan kami pun berlanjut membahas hal lain. Rejeki kami. Rencana kami. Rumah tangga kami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H