Mohon tunggu...
Anak Indonesia
Anak Indonesia Mohon Tunggu... -

Anak Indonesia Calon Pemimpin Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jogja & UGM ( Katanya dan kenyataannya )

12 November 2013   02:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:17 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jogja / Jogjakarta / Yogya / Yogyakarta terserah bagi anda mau menyebut apa saja, tetapi pada akhirnya anda akan menemukan sebuah kota budaya yang indah. Jogja dikenal dengan budaya jawa khas keraton yang kental, kemajemukan yang baik ( katanya ), dan ramah bagi penghuninya (katanya juga) . Di Jogja ada universitas terbesar yaitu Universitas Gadjah Mada ( UGM ) yang dikenal dengan kampus kerakyatan, tetapi apakah benar fungsi UGM itu sebagai kampus rakyat dan harapan hidup baik kota Yogyakarta? Sekarang kampus kerakyatan itu kebanyakan sudah hanya mengambil rakyat menengah ke atas, bisa di lihat dengan gaya hidup glamour mahasiswanya. Jika anda seorang mahasiswa UGM yang beragama Kristen, dapat dipastikan selama hidup anda di UGM kamu tidak akan pernah berkumpul bersama keluarga ketika natal dan tahun baru karena ujian semester. beda sama Idul Fitri libur sampai 2 bulan padaha; katanya kampus rakyat yang majemuk. Kampus kerakyatan itu tidak peduli dengan rakyat di sekitarnya meskipun sering berbuat secara luas, contoh saja hampir di setiap persimpangan di UGM ( Simpang Mipa Selatan. simpang MM UGM, simpang Diploma Ekonomi dan simpang jembatan teknik) selalu dipenuhi dengan kaum dhuafa, apakah UGM sudah tidak mempunyai mata? Katanya UGM itu mempunya banyak orang pintar, tetapi kenyataannya pintar yang sia-sia karena banyak proyek terkendala, skandal Sekolah Vokasi yang tidak mementingkan pendidikan lanjutan, jalan didepan FK macet total dengan parkir liar dan angkringan liar. sungguh malu dengan ITB & UI.. Tidak sah rasanya jika hanya mengumbar UGM tanpa mengumbar Jogja sebagai kota terpadat di Indonesia. Kenapa bisa begitu? contoh UGM mempunyai kurang lebih 50.000 mahasiswa, sementara kosan yang tersedia sangat kurang sehingga mahasiswa harus mencari ke Jakal atas atau Monjali atau Concat. Jogja itu tata lalu lintasnya salah, kenapa? karena jalan kecil dan dibolehkan masuk bus besar yah macet dong.. Kapan Jogja menjadi kota ramah bagi manusia..? khusunya UGM jadi kampus kerakyatan..?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun