Jogja / Jogjakarta / Yogya / Yogyakarta terserah bagi anda mau menyebut apa saja, tetapi pada akhirnya anda akan menemukan sebuah kota budaya yang indah. Jogja dikenal dengan budaya jawa khas keraton yang kental, kemajemukan yang baik ( katanya ), dan ramah bagi penghuninya (katanya juga) . Di Jogja ada universitas terbesar yaitu Universitas Gadjah Mada ( UGM ) yang dikenal dengan kampus kerakyatan, tetapi apakah benar fungsi UGM itu sebagai kampus rakyat dan harapan hidup baik kota Yogyakarta? Sekarang kampus kerakyatan itu kebanyakan sudah hanya mengambil rakyat menengah ke atas, bisa di lihat dengan gaya hidup glamour mahasiswanya. Jika anda seorang mahasiswa UGM yang beragama Kristen, dapat dipastikan selama hidup anda di UGM kamu tidak akan pernah berkumpul bersama keluarga ketika natal dan tahun baru karena ujian semester. beda sama Idul Fitri libur sampai 2 bulan padaha; katanya kampus rakyat yang majemuk. Kampus kerakyatan itu tidak peduli dengan rakyat di sekitarnya meskipun sering berbuat secara luas, contoh saja hampir di setiap persimpangan di UGM ( Simpang Mipa Selatan. simpang MM UGM, simpang Diploma Ekonomi dan simpang jembatan teknik) selalu dipenuhi dengan kaum dhuafa, apakah UGM sudah tidak mempunyai mata? Katanya UGM itu mempunya banyak orang pintar, tetapi kenyataannya pintar yang sia-sia karena banyak proyek terkendala, skandal Sekolah Vokasi yang tidak mementingkan pendidikan lanjutan, jalan didepan FK macet total dengan parkir liar dan angkringan liar. sungguh malu dengan ITB & UI.. Tidak sah rasanya jika hanya mengumbar UGM tanpa mengumbar Jogja sebagai kota terpadat di Indonesia. Kenapa bisa begitu? contoh UGM mempunyai kurang lebih 50.000 mahasiswa, sementara kosan yang tersedia sangat kurang sehingga mahasiswa harus mencari ke Jakal atas atau Monjali atau Concat. Jogja itu tata lalu lintasnya salah, kenapa? karena jalan kecil dan dibolehkan masuk bus besar yah macet dong.. Kapan Jogja menjadi kota ramah bagi manusia..? khusunya UGM jadi kampus kerakyatan..?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H