Mohon tunggu...
Geby Debora
Geby Debora Mohon Tunggu... -

Lahiran tahun 1998 dan kini menjadi seorang remaja yang memiliki ambisi dalam menciptakan karya. Nothing is impossible and impossible is nothing menjadi sebuah kata-kata motivasi yang menemani perjalanannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Cerita Ulang (oleh Huberta)

3 Desember 2014   02:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:12 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang Da

Pada saman sahulu ada seorang bernama Yang Da. Dia sangat miskin dan tidak pernah mengunakan alas kaki. Umurnya sudah lebih dari tiga puluh tahun dan belum juga punya pacar, padahal orang saat itu pada umumnya paling tua dua puluh tahun sudah menikah.  Pekerjaanya Yang Da yang sehari-hari adalah menyeberangkan orang-orang  dari satu tepi sungai  ke tepi sungai lain. Walapun hidpnya miskin dan sangat sederhana, Yang Da sering menolong orang sebisa mungkin. Yang Da sangat baik  dan murah hati. Jika tidak ada orang yang tidak punya uang, dia tetap menyeberangkan orang itu tanpa memungut bayaran. Penduduk di sekitar sungai itu berkata , Yang Da sungguh baik dan murah hatinya sayangnya dia miskin sehingga tidak ada seorang wanita pun yang mau bersedia menikah dengannya. Suatuhari cuaca sangat buruk, hijan dan angina besar. Di sungai muncul ombak-ombak yang sangat besar karena tiupan angina. Pada cuaca pada saat itu umumnya orang tidak ingin menyeberang sungai, karena mereka sangat ketakutan jika kalau perahu terbalik dan tenggelang. Pada saat itu Yang Da mau beristirahat  di sebuah gubuk yang kecil di pinggir sungai. Dalam hatinya berkata syukurlah tidak ada orang yang mau menyeberang sungai, kalau tidak saya bisa celaka.  Baru saja dia perpikir demikian tiba-tiba datanglah seoraang nenek tua dan berseru, Hai saya mau menyeberang sunga, tolong antar saya Yang Da merasa kasian walau kehujanan dan ditiuup angina yang sangat kencang, Yang Da bersedia menyeberangkan nenek tua itu. Setelah sudah susah payah mendayung perahu,akhirnya mereka pun tiba dengan selamat, lalu nenek tua itu berkata saya lupa membawa nasi yang seharusnya saya bawa ke sini  lalu nenek itu berkata lalu aku harus bagaimana?" Yang Da tidak maran lalu Yang Da pun tidak tegah melihat nenek tua itu lalu Yang Da berkata kepada nenek, nenek jagan khawatir, sekarang nenek berteduh saja di sini dulu saya akan kembali untuk mengambil nasi nenek yang ketinggalan di sebelah lalu Yang Da pun kembali lalu akhirnya Yang Da pun tiba dengan selamat lalu dia perkata ke pada nenek ini nasi yang tadi saya ambil lalu nenek itu berkata saya tidak ada uang untuk membayar kamu lalu nenek tua itu  kasih sebuah lukisan itu sebagai ongkos perahu kamu. Yang Da tidak marah kepada nenek itu lalu dia mengambil sebah lukisan itu dan dia mengucapkan terima kasih kepada nenek tua , akhirnya Yang Da pun pulang kerumah lalu dia mengambil sebuah gambar dan dia menempelkan lukisan itu di dinding rumahnya, pada lukisan itu ada gambar seorang wanita yang tampaknya sangat cantik yang sedang membuat sepatu kepala harimau , setelah dia menikmati  lukisan itu dan dia beristirahat sebentar, lalu Yang Da kembali ke sungai untuk bekerja sampai waktu malam dia pulang ke rumah lalu sesampai di rumah dia sangat terkejut melihat bahwa sehuah gambar wanita itu benar-benar hidup, maka pada malam itu resmilah Yang Da mempunyai seorang istri yang sangat cantik dan setelah itu istrinya berkata kepada Yang Da bahwa kalau aku ini dari sebuah lukisan kalau kamu bilang sama warga di desa ini pasti aku akan berubah seprti lukisan lagi. Setiap malam wanita didalam lukisan itu hidup, dan dia menjadi seorang istri yang baik. Lalapun pagi sampai sore hari wanita itu menjadi lukisan lagi. Mereka pun hidup sangat bahagia dan akhirnya dikarunia seorang anak yang manis dan lucu namanya Xiao Bao. Xiao Bao memakai sepatu kepala harimau yang dibuat oleh ibunya sendiri, pada suatu hari ayahnya  pergi bekerja di sebuah danau lalu sampai sudah siang Yang Da pun beristirahat sambal menunggu makan siang Yang Da sudah menunggu tetapi terlalu lama kemudian, istri dan anaknya di rumah untuk membuat makan siang untuk suaminya lalu ibunya menyiapkan mekanan untuk suaminya lalu ibunya tidak sempat untuk mengantar makanan lalu istrinya kasih makana kepada anaknya untuk mengantar makanan buat ayahnya lalu sampai di tenggah perjalanan ada teman-temannya menjelek-jelekin dia dan mereka sengaja tendang makanan lalu makanan itu pun terjatuh dan ada sedikit sisa makanan yang tadi jatuh tinggal sedikit lalau anaknya membawa makanan itu sampai di tempat kerjaanya ayah lalu ayahnya melihat bahwa makanan itu sisa sedikit lalu ayahnya marah kepadanya dan berkata  kepada anak nya dasar anak dari gambaran lalu anaknya menangis dan lari pulang kerumah lalu sampai dirumah ibunya bertanya kenapa nak, kok kamu nenanggis lalu anaknya menjawab tadi aku tidak sengaja menjatuhkan makanannya yang tadi aku bawa buat ayah itu lalu makanan itu tinggal sedikit yang tadi aku bawa buat ayah lalua ayah marah kepada saya dan ayah berkata kalau aku ini dari anak sebuah lukisan lalu ibunya memeluk anaknya dan menanggis kenapa Yang Da bisa berkata seperti itu pada hal Yang Da sudah berjanji kepada aku bahwadia tidak akan bilang sama orang-orang kalu aku ini dari sebuah lukisan, dan ibunya berkata kepada anaknya bahwa kamu harus pergi ke sebuah desa yang sangat jauh dari desa ini lalu anaknya pun pergi, dan tidak lama kenudian istrinya kembali menjadi sebuah lukisan dan lukisan itu sudah tidak ada diruma, lalu waktunya Yang Da untuk pulang kerumah dan dia melihat bahwa anak dan istrinya sudah tidak ada di rumah lalu Yang Da pun sadar bahwa tadi dia tidak sengaja berkata kepada anaknya lalu akhirnya Yang Da pun menyesal bahwa istri dan anaknya pun sudah tidak ada.

DANAU TOBA

Pada zaman dahulu di suatu desa di Sumatera  Utara hiduplah seorang petani bernama Toba yang menyendiri di sebuah lembah yang landai dan subur. Petani itu mengerjakan lahan pertaniannya untuk keperluan hidupnya.

Selain mengerjakan ladangnya, kadang-kadang lelaki itu pergi memancing ke sungai yang berada tak jauh dari rumahnya. Setiap kali dia memancing, mudah saja ikan didapatnya karena di sungai yang jernih itu memang banyak sekali ikan. Ikan hasil pancingannya dia masak untuk dimakan.

Pada suatu sore, setelah pulang dari ladang lelaki itu langsung pergi ke sungai untuk memancing. Tetapi sudah cukup lama ia memancing tak seekor iakan pun didapatnya. Kejadian yang seperti itu,tidak pernah dialami sebelumnya. Sebab biasanya ikan di  sungai itu mudah saja dia pancing. Karena sudah terlalu lama tak ada yang memakan umpan pancingnya, dia jadi kesal dan memutuskan untuk berhenti saja memancing. Tetapi ketika dia hendak menarik pancingnya, tiba-tiba pancing itu disambar ikan yang langsung menarik pancing itu jauh ketengah sungai. Hatinya yang tadi sudah kesal berubah menjadi gembira, Karena dia tahu bahwa ikan yang menyambar pancingnya itu adalah ikan yang besar.

Setelah beberapa lama dia biarkan pancingnya ditarik ke sana kemari, barulah pancing itu disentakkannya, dan tampaklah seekor ikan besar tergantung dan menggelepar-gelepar di ujung tali pancingnya. Dengan cepat ikan itu ditariknya ke darat supaya tidak lepas. Sambil tersenyum gembira mata pancingnya dia lepas dari mulut ikan itu. Pada saat dia sedang melepaskan mata pancing itu, ikan tersebut memandangnya dengan penuh arti. Kemudian, setelah ikan itu diletakkannya ke satu tempat dia pun masuk ke dalam sungai untuk mandi. Perasaannya gembira sekali karena belum pernah dia mendapat ikan sebesar itu. Dia tersenyum sambil membayangkan betapa enaknya nanti daging ikan itu kalau sudah dipanggang. Ketika meninggalkan sungai untuk pulang kerumahnya hari sudah mulai senja.

Setibanya di rumah, lelaki itu langsung membawa ikan besar hasil pancingannya itu ke dapur. Ketika dia hendak menyalakan api untuk memanggang ikan itu, ternyata kayu bakar di dapur rumahnya sudah habis. Dia segera keluar untuk mengambil kayu bakar dari bawah kolong rumahnya. Kemudian, sambil membawa beberapa potong kayu bakar dia naik kembali ke atas rumah dan langsung menuju dapur.

Pada saat lelaki itu tiba di dapur, dia terkejut sekali karena ikan besar itu sudah tidak ada lagi. Tetapi di tempat ikan itu tadi diletakkan tampak terhampar beberapa keping uang emas. Karena terkejut dan heran mengalami keadaan yang aneh itu, dia meninggalkan dapur dan masuk kekamar.

Ketika lelaki itu membuka pintu kamar, tiba-tiba darahnya tersirap karena didalam kamar itu berdiri seorang perempuan dengan rambut yang panjang terurai. Perempuan itu sedang menyisir rambutnya sambil berdiri menghadap cermin yang tergantung pada dinding kamar. Sesaat kemudian perempuan itu tiba-tiba membalikkan badannya dan memandang lelaki itu yang tegak kebingungan di mulut pintu kamar. Lelaki itu menjadi sangat terpesona karena wajah perempuan yang berdiri dihadapannya luar biasa cantiknya. Dia belum pernah melihat wanita secantik itu  meskipun dahulu dia sudah jauh mengembara ke berbagai negeri.

Karena hari sudah malam, perempuan itu minta agar lampu dinyalakan. Setelah lelaki itu menyalakan lampu, dia diajak perempuan itu menemaninya kedapur karena dia hendak memasak nasi untuk mereka. Sambil menunggu nasi masak, diceritakan oleh perempuan itu bahwa dia adalah penjelmaan dari ikan besar yang tadi didapat lelaki itu ketika memancing di sungai. Kemudian dijelaskannya pula bahwa beberapa keping uang emas yang terletak di dapur itu adalah penjelmaan sisiknya. Setelah beberapa minggu perempuan itu menyatakan bersedia menerima lamarannya dengan syarat lelaki itu harus bersumpah bahwa seumur hidupnya dia tidak akan pernah mengungkit asal  istrin menjelma dari ikan. Setelah lelaki itu bersumpah demikian, kawinlah mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun