Palu -- Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkumham Sulteng) bersama Mahasiswa PKL Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Palu hadirkan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) guna meningkatkan pikiran positif Anak Binaan, Senin (23/12/24).
Bertempat di Aula Serbaguna, para Anak Binaan dibagi menjadi beberapa kelompok. Menurut Umi Ayu Soraya selaku petugas medis LPKA Palu, kegiatan ini sangat baik untuk meningkatkan konsentrasi dan kepedulian sesama.
"Terapi dengan metode TAK, berperan sebagai cahaya penuntun, menawarkan ruang yang aman dan penuh kasih sayang bagi Anak Binaan untuk mengeksplorasi pikiran, emosi, pengalaman, dan rasa peduli sesama," ungkap Ummi.
Kepala LPKA Palu, Mohammad Kafi, mengatakan bahwa kesehatan mental yang baik akan memberikan dampak positif bagi Anak Binaan saat telah selesai menjalani masa binaannya di LPKA Palu.
"Di sini semua anak akan diperbaiki pola pikir, tingkah laku, dan akhlaknya sehingga kesehatan mental yang baik akan terbentuk dalam diri mereka masing-masing. Dengan melibatkan Anak Binaan dalam proses pengambilan keputusan, akan menumbuhkan rasa percaya diri sehingga mereka merasa nyaman dan memiliki rasa kepemilikan dalam proses tersebut," jelas Kafi.
Kafi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Poltekkes Kemenkes Palu yang terus berupaya memberikan pendampingan terhadap tumbuh kembang bagi setiap anak binaan.
"Apresiasi yang tinggi kami berikan kepada Poltekkes Kemenkes Palu, semoga dengan jalinan kerjasama ini, kami dapat menciptakan generasi muda yang sehat dan hebat," puji Kafi.
Salah satu Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palu, Rizky, mengatakan bahwa mereka mengajarkan para Anak Binaan metode TAK, melalui games kelompok yang berisi edukasi tentang hal-hal yang dapat merusak tubuh, kenakalan di lingkungan remaja, hingga bahaya seks bebas.
"Kegiatan ini juga mengajarkan Anak Binaan untuk peduli dan merawat diri dengan menjauhi hal-hal negatif yang dapat merusak tubuh, pikiran, dan masa depan mereka, tentu kami siap untuk terus memberikan pendampingan menyeluruh," janji Rizky.
"Melalui terapi dengan metode TAK, para Anak Binaan satu sama lain akan merasa sangat diberdayakan, menumbuhkan rasa harapan dan ketahanan. Selain itu, terapi ini memungkinkan Anak Binaan untuk mengembangkan keterampilan sosial yang penting, seperti komunikasi, empati, dan kerja sama, melalui interaksi dengan teman sebayanya," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini sebagai bagian dari upaya pembinaan holistik di LPKA Palu. Dalam keterangannya, beliau menekankan pentingnya pendekatan yang menyentuh aspek mental dan emosional anak binaan.