Mohon tunggu...
Puspita Wulandari
Puspita Wulandari Mohon Tunggu... -

Saya seorang guru di sebuah sekolah pinggiran tepatnya di SMK Negeri I Kertosono kab Nganjuk prop Jawa Timur. Saya mengajar bidang study Fisika dan IPA. Saat ini sedang belajar menulis dan mengembangkan diri dengan tujuan mampu mengembangkan potensi siswa secara maksimal. Saya mencanangkan SASISAE (Satu Siswa Satu Email) dan SASISAB (Satu Siswa Satu Blog)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

GuruKu Perpustakaan PertamaKu

7 Februari 2010   03:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:03 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jika ke toko buku, sering kita jumpai poster bertuliskan“IBUKU PERPUSTAKAAN PERTAMAKU’ di tempel di dinding dekat pintu masuk atau di belakang meja kasir.Sudah sewajarnya ibu menjadi perpustakaan pertama bagi putra-putrinya. Meskipun semua itu sulit untuk mewujudkannya. Sampai hari ini menumbuhkan minat baca para ibu sangatlah sulit, apalagi sejak maraknya sinetron di televisi. Ibu-ibu lebih suka menikmati sinetron daripada membaca sambil menemani putra-putrinya belajar.

Melihat kenyataan ini sudah waktunmya guru mengambil peran tersebut. Menjadi Perpustakaan Pertama bagi para siswa-siswinya. Memang semuanya kembali kepada niat. Namun jika peran tersebut tidak segera kita ambil, maka peran tersebut akan direbut oleh tehnologi yang berkembang dengan teramat sangat pesat. Jika kita lengah, kasihan generasi muda negeri kita ini.

Menumbuhkan minat membaca memang tidak mudah. Siswa butuh teladan, juga butuh teman. Di rumah mereka tidak mendapatkan figure yang bisa di teladani. Jika di sekolah mereka tidak mendapatkannya juga …. kasihan mereka. Ibu-ibu mereka sejak pagi sibuk mencari nafkah. Sebagian besar tingkat pendidikan ibu-ibu mereka juga masih rendah.

Sudah waktunya memberdayakan perpustakaan sekolah.Namun sayang sekali masih banyak sekolah yang belum memberdayakan perpustakaannya.Beri kesempatan dan fasilitas pada siswa-siswi kita membaca. Membaca apa saja mulai dari bacaan ringan. Kalau sudah terbiasa membaca, mereka akan mencari atau membaca bahan bacaan yang lebih berbobot. Dimasa dewasa,  membaca  menjadi kebutuhan utama bagi dirinya.

Menumbuhkan minat baca seharusnya menjadi prioritas utama guru untuk menumbuhkan kreatifitas berpikir siswa. Menumbuhkan imaginasi kreatifitas siswa. Dengan harapan siswa punya keinginan atau cita-cita membuat produk jadi bukan hanya sebagai pengguna.Bercita-cita menjadi produsen bukan hanya sebagai konsumen.

Mari kita bersama-sama berjuang meningkatkan minat baca siswa. Sehingga gurupun mampu menjadi perpustakaan pertama bagi siswa. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun