"We see good will with the nations of the world but we do so with the understanding that it is the right of all nations to put their nations first.
We will shine for everyone to follow."Â
Inilah dasar utama politik bilateralnya, politik nasional anti globalnya, respekt terhadap  kepentingan nasional tiap nation, dan bahwa tiap nation harus mengutamakan kepentingan nasionalnya lebih dahulu. Dan dari situ dia mau menghilangkan atau tidak ada respek lagi terhadap PBB maupun NATO, apalagi UE.
PBB dia mau usir dari New York, katanya orang-orang PBB itu hanya leha-leha saja di New York tidak bikin apa-apa yang berguna bagi rakyat America maupun dunia. Soal NATO dia tidak mau lagi membiayai sendirian, tiap negara harus membiayai sendiri militernya katanya. UE kembang kempis soal biaya militernya dan NATO, dan muncul pikiran bikin pertahanan Eropah sendiri.
Apa yang kita dengar selalu soal Trump ialah soal unpredictablenya, sifat crazynya yang tidak patut jadi seorang presiden dsb. Perjuangannya yang gigih sebagai seorang nasionalis menentang bahaya globalisme NWO yang jahat itu, jarang yang mengerti termasuk di Indonesi, karena pengaruh sesat koran-koran MSM itu.
Kita melihat dan merasakan juga bagaimana berita-berita yang menyesatkan soal nasionalis Jokowi di Indonesia. Berita-berita menyesatkan yang sering disebut hoax.
Jokowi yang sudah banyak berhasil meningkatkan nasib bangsa ini selama 4 tahun kekuasaanya sebagai presiden Indonesia. Tujuan utamanya hoax ini ialah memecah belah dan kemudian menjatuhkan Jokowi sebagai presiden terpilih, persis seperti hoax massiv di AS mau menjatuhkan Trump.
Dari mana datangnya hoax ini? Kalau di AS jelas dan terang-terangan hoax disebarkan oleh MSM milik NWO. Di Indonesia boleh dikatakan tidak ada media MSM yang terang-terangan bikin hoax untuk menjatuhkan presiden terpilih Jokowi. Tetapi dimanfaatkan media sosial seperti ratusan ribu akun Saracen tempo hari. Akun biaya tinggi pasti.
Siapa dan dari mana kegiatan ini? Kalau dulu diciptakan oleh komunis milik NWO (1965). Tetapi sekarang komunis sudah tidak laku, digantikan oleh radikalis/extremis dari pihak NWO, yang juga perrnah dipakai oleh Marx sendiri dalam mengalahkan musuh-musuhnya orang-orang revolusioner Jerman pada zamannya.
Jadi sumber dan penggiat perpecahan itu masih sama, dan tidak mungkin berubah dari dulu sejak era Manifesto Partai Komunis, karena tujuan untuk membangun tyrani dunia itu masih tetap. Untuk tujuan NWO itu perlu menaklukkan dan menguasai tiap nation lebih dahulu dengan cara memecah belah dan juga dengan merusak kulturnya dan /budayanya.
The New World Order globalists know that the best way to tear down a nation is to eradicate its history, its heroes, its culture, its traditions, it symbols, its values, it founding principles, its customs, its statues, its flags, and, of course, its patriotic songs and anthems.