Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Sandiwara" Venezuela (4)

6 Februari 2019   02:18 Diperbarui: 6 Februari 2019   02:50 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin 4/2 oposisi Guaido menuduh Maduro berusaha mentransfer duit $ 1,2 miliar ke bank di Urugay, dan meminta kepada penguasa Uruguay supaya tidak mengizinkan usaha transfer Maduro. Betul apa tidak usaha Maduro ini, tentu susah mencari buktinya. 

Tetapi berita begini pasti menguntungkan oposisi Guaido, karena di Venezuela apa yang sudah terbukti banyak terjadi ialah korupsi pejabat dimana-mana, sehingga berita sensasi transfer dolar ini bikin lebih bergairah para pengikut oposisi bahwa Maduro memang harus dan patut mundur atau dijatuhkan dari kursi jabatannya sebagai presiden Venezuela.

Orang bisa membayangkan kalau Maduro/keluarganya sudah bikin persiapan untuk masa depannya sekiranya harus mundur dan keluar dari Venezuela dan bisa ditampung sementara di Uruguay. 

Inilah bayangan masa depan seorang diktator pada umumnya dimana saja di negeri berkembang terutama pada era lalu. Masih ingat Idi Amin, Mobutu dll. 

Tetapi apakah Maduro sudah berencana demikian, masih pertanyaan besar juga. Guaido atau setidaknya penasehat-penasehatnya tentu sudah pernah membaca berita 'hijrah' berbagai diktator dunia, dan coba-coba mentrapkannya atas 'diktator' Maduro. Berita ini bisa benar, bisa tidak, tetapi Guaido sudah dapat faedahnya lebih dulu. Lihai, lihai he he . . .

Dari sudut SDA, duit sebagai tenaga pendongkrak gerakan/tindakan apa saja, penasehat keamanan AS John Bolton terus terang bilang kalau dukungan AS menjatuhkan Maduro atau mengakui oposisi Guaido adalah minyak Venezuela, bukan soal menegakkan atau melindungi demokrasi.

"Smashing the claims of "protecting democracy" in Venezuela, the United States National Security Advisor John Bolton said in an interview that they are backing the illegal coup in the South American country because of oil."

John Bolton 30/1 terus terang bilang: "We're Taking Venezuela's Oil". Wow, hebat memang keterus-terangan Bolton. Terus terang bilang bukan soal demokasi, tetapi soal dolar, soal SDA. Itulah soal Venezuela dikepala Bolton. Coba kita bandingkan dengan isi kepala Trump dalam perpolitikan nasionalnya memandang bangsa-bangsa dunia (pidato peresmiannya 20/1 20017).

-"We see good will with the nations of the world but we do so with the understanding that it is the right of all nations to put their nations first.

We will shine for everyone to follow." 

Sikap dan arus besar pandangan politik Trump berbeda dengan Bolton. Apakah Trump akan mengikuti Bolton? Memanfaatkan Bolton? Atau akan memecat Bolton? Menarik untuk diikuti lanjutannya dalam 'sandiwara' ini.

Sikap EU setelah waktu ultimatumnya habis, lantas mau bikin statement bersama mengakui Guaido, tetapi diprotes oleh Italia, sehingga akhirnya  Senin kemarin 4/2 sebagian yang lain bikin koordinasi tersendiri dalam mendukung Guaido yaitu Perancis, Spanyol, Jerman, Inggris, Portugis, Swedia, Denmark, Austria  dan Belanda. 

Negara-negara ini meminta supaya  Guaido bikin pemilihan presiden secepat mungkin. Beda dengan Trump yang tidak menuntut pilpres baru, tetapi mengakui Guaido sebagai interim presiden.

EU sebagai organ terbesar globalis NWO di Eropah bikin agenda sendiri di Venezuela. Berlainan dengan Trump sebagai seorang nasionalis, dan adalah musuh utama globalis NWO deep state, sampai hari inipun belum pernah ngomong soal menuntut adakan pemilihan baru presiden di Venezuela. 

Trump sepertinya lebih memberatkan pilpres nanti jadi urusan Guaido sendiri dengan rakyat Venezuela, seperti pemilihan presiden lalu di Brazilia yang dimenangkan oleh pemimpin nasionalis Jair Bolsonaro.

Tetapi EU adalah proyek kaum globalis di Eropah, proyek besar menuju NWO, bukan proyek nasionalis Trump. Trump menginginkan semua negara Eropah mencontoh Brexit, dia sepemikiran dengan Farage. Kekuatan nasional bangsa-bangsa Eropah sedang bangkit semakin besar melawan kekuatan global neolib NWO atau deep state.

Begitu juga seluruh Amerika Latin diharapkan oleh Trump supaya bisa mengikuti jejak Brazilia.

Sekarang di Venezuela pergolakan dua kekuatan dunia itu sedang bertarung dalam sandiwara nyata.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun