Muncul langkah baru 29/1 dari pihak Maduro mengeluarkan larangan ke luar negeri bagi 'presiden' oposisi Juan Guaido. Satu langkah penting bikin peningkatan kesulitan bagi Guaido. Trump kontra dengan mensyaratkan jangan sampai Guaido jadi korban, termasuk 'ancaman' John Bolton dengan 5000 pasukan mendekati Colombia yang dibantah oleh Colombia sendiri.Â
John Bolton adalah penasihat pertahanan yang baru diangkat oleh Trump. Pernyataan Bolton sedikit lebih melampaui sikap normal Trump. Sepertinya John Bolton masih menganggap di Gedung Putih bekuasa kaum globalis NWO model Obama. Dan dengan 'kelebihannya' ini bagi Bolton bisa dihitung umur jabatannya di Gedung Putih.
Tetapi dengan 'ancaman-ancaman' baru ini Maduro agak ngeri juga, dan bikin tuduhan sebaliknya bahwa Trump telah bersekongkol dengan Colombia untuk membunuhnya dengan bantuan maffia Colombia yang mana dibantah langsung oleh presiden Colombia Ivan Duque.Â
Bersamaan dengan saling tuduh ini, Maduro bersedia untuk berunding dengan oposisi atas pengawasan pihak-pihak internasional. Dan Maduro bilang, ini akan segera terjadi.
Menarik untuk melihat lanjutannya. Menarik karena 'pertempuran' Venezuela ini adalah yang pertama terjadi di AL antara kaum nasionalis kontra kaum sosialis secara global pula. Atau mungkin ini yang ke 2 setelah Brazil.
Ada 3 pemain utama dalam 'sandiwara' ini.
Kekuatan Pertama ialah presiden Maduro, sosialis, didukung Putin, China dll.
 Kekuatan Kedua ialah Juan Guaido ketua Dewan Nasional Venezuela yang mengumumkan sendiri sebagai presiden interim Venezuela beberapa hari lalu dan langsung diakui oleh nasionalis Trump dan didukung penuh oleh Trump.Â
Trump berharap Guaido adalah seorang nasionalis model Jair Bolsonaro dari Brazil, atau akan jadi begitu kemudian dalam perjalanan waktu. Trump tidak menyukai orang-orang sosialis-komunis Amerika Latin peninggalan era lalu, termasuk Maduro tentunya.
Kekuatan nasionalisme adalah kekuatan baru dunia yang sedang memuncak di semua negeri. Ini arus baru sejarah tak tergantung kemauan manusia.Â
 Kekuatan Ketiga ialah kaum globalis NWO/EU. EU sudah menyatakan keinginannya bikin pemilihan baru presiden. Ditolak langsung oleh Maduro: Kalau kalian mau bikin pemilihan baru tunggu 2025 katanya. Dis itu nanti ada pemilihan lagi. Permintaan NWO/EU ini juga dengan sendirinya tidak disukai oleh Trump karena dia sudah menetapkan Guaido sebagai presiden sementara.
Kekuatan sosialism/komunisme/libealisme serta perekayasanya NWO neolib deep state dalam perjalanan menyusut atau akan hilang untuk selama-lamanya. Ini arus sejarah yang juga tidak tergantung kemauan manusia.Â
Disini saya ikutkan lagi kutipan tentang keserakahan neolibNWO ini yang selalu ngiler melihat SDA negeri lain seperti Venezuela ini yang sama kayanya dengan Saudi.
"And their lust for Third World exploitation, theft and violence is so insatiable that any foreign national leader who actually attempts to practice democratic principles directly benefiting and uplifting their native population is simply not tolerated and through the globalists' secret private army the CIA that answers to no one in government, that leader is quickly assassinated and/or overthrown." (Lihat di web globalresearch: Divide and Conquer: The Globalist Pathway to New World Order Tyranny)
Untuk minyak itu gerombolan ini tentu menanti kesempatan untuk menghabisi sasarannya, tiap pemimpin nasional nation mana saja. Tetapi sekarang sudah tidak segampang 1965 ketika menjatuhkan Soekarno dan menjarah SDA Indonesia selama setengah abad. Arus sejarah tadi, dan disamping itu Nasionalis Trump yang anti globalis, anti NWO/deep state sudah duluan di Venezuela bikin agendanya.
Mari tunggu lanjutan 'sandiwara' ini. Semakin menarik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H