Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berbagai Dendam

11 September 2018   03:06 Diperbarui: 11 September 2018   03:22 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam soal pembusukan otak ini banyak juga dendam bisa dikemukakan. Dan dendam disini bukan untuk kepentingan nasional satu bangsa tetapi untuk kepentingan kemanusiaan dunia. Ambil contoh dendam Edward Snowden atau Lassange dan banyak lainnya yang mengikuti jejak kedua orang perintis ini. 

Snowden bilang demi kemanusiaan dia menghianati majikan lamanya, karena dia sudah tahu sungguh apa yang dia lakukan selama ini bertentangan sangat dengan kemanusiaan yang dia cita-citakan sendiri juga. Pembalas dendam lainnya ialah John Perkins, yang ikut aktif sebagai anggota EHM (Economic Hit Men), dimana pengakuannya sangat memillukan dan juga memancing dendam. Dendam Nasional Bangsa Bangsa Dunia atas perlakuan yang sangat tidak berperikemanusiaan

oleh majikan John Perkins. Dan inilah yang sekarang menjadi KONTRADIKSI UTAMA dunia, yaitu perjuangan kepentingan nasional nation-nation dunia KONTRA kepentingan global neolib/NWO, kekuatan Greed and Power yang sudah bercokol teguh sejak dibentuknya Manifesto Komunis Marx itu.

The taste of revenge is wonderful. Disini untuk kepentingan nasional bangsa-bangsa dunia, tetapi juga untuk KEMANUSIAAN DUNIA.

Ceramah John Perkins bisa dilihat disini:

An Economic Hit Man Confesses and Calls to Action | John Perkins | TEDxTraverseCity

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun