Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hantu Komunis

29 September 2017   20:35 Diperbarui: 29 September 2017   20:57 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengenai korupsi bagaimana taktik ini ditrapkan di Indonesia, sudah banyak sekali pengalaman rakyat Indonesia. Korupsi adalah inherent dalam ekonomi neolib. Karena itu erat kaitannya dengan sistem ekonomi yang sedang berjalan, pengaruh ekonomi neoliberal masih kuat.

Dari banyak analisa ahli dunia, terlihat 'that a deep state can only exist within weak and corrupt infrastructure?Hal ini terjadi pada era semua presiden Indonesia setelah Soekarno. Kita masih menunggu era Jokowi, hasil terakhir setelah 5 tahun atau 10 tahun. Kita sudah menyaksikan era SBY dengan Hambalangnya atau Soeharto dengan Freeportnya dan menggundulkan hutannya.

Tetapi ketegasan Jokowi melawan terorisme, narkoba dan korupsi bisa menjadi harapan atau pedoman tepat menilai masa depan bangsa ini. Jokowi tetap berkeyakinan atas ketahanan KPK menghabisi korupsi, walaupun sekarang mau digrogoti oleh gelombang pemusnah KPK dari pihak Hak Angket dan berbagai insan pembela korupsi dalam struktur administrasi pemerintahan yang belum bisa bebas 100% dari korupsi. 

Kembali ke hantu komunis tadi. Yang namanya hantu kan tidak ada dalam kenyataan. Karena itu hantu ada dalam pikiran, termasuk hantu komunis ini. Mana komunis, saya gebuk, kata Jokowi. Karena komunismya dalam bentuk hantu, susahlah menggebuknya. Tetapi karena hantu itu berwujud pikiran, maka bisa disebarkan, itulah yang sekarang terjadi menyebarkan pikiran/bayangan hantu. Apa tujuannya menyebarkan hantu? Pecah belah atau divide and conquer. Itulah tujuan utamanya. Pecah belah untuk apa? Kembali lagi ke uraian duit, duit  tadi.

Apakah memang masih perlu ditakuti dan diwaspadai hantu komunis itu?

Jawabannya ialah kita lihat kenyataan saja. Di negeri-negeri yang tidak percaya kepada hantu, hantu komunis tidak perlu ditakuti lagi. Di negeri seperti Indonesia karena mayoritas masih percaya hantu, dan dengan pengetahuan yang masih rendah, masih perlu ditakuti. Artinya di masyarakat Indonesia karena sebab kepercayaan dan pengetahuan itu, dan penggiat pemecah belah internasional mengetahui tepat situasi ini, tentu dimanfaatkan situasinya supaya pecah belah bisa berhasil maksimal.

Pemecah belah internasional ini tidak bisa memanfaatkan hantu komunis di negeri maju. Cobalah misalnya memecah belah rakyat Inggris dengan hantu komunis. Tidak laku walaupun disanalah hantu komunis pertama (1848) dilahirkan oleh Marx. Di Indonesia kita lihat sendiri bagaimana reaksi dan sambutan film hantu G30S PKI yang dinobarkan oleh Panglima TNI Gatot. Kalau ada panglima militer di Eropah atau di Inggris menobarkan kelahiran hantu komunis 169 tahun lalu, pastilah akan jadi bahan tertawaan yang tidak ada taranya he he he hu ha ha . . .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun