Yang jadi pertanyaan juga ialah siapa yang 'mengirim' Sekjen PBB itu ke Kongo? Untuk apa? Mengapa tidak mengirim sekjen PBB ke Jakarta 1965, atau ke Nigeria/Biaffra 1967 mendamaikan pengeruk minyak itu? Atau ke Grenada 1983?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!