Tunjangan Hari Raya paling sejati bagi orang beriman adalah Taqwa. Seandainya dapat uang dan beras dari hasil pembagian Zakat Fitrah, atau dapat amplop karena jadi imam Salat Tarawih dan ngisi Kultum, itu sih hanya bonus saja. Masa sih mau berantem sama Amil Zakat yang mau berbagi. Tapi hal paling inti adalah dapat Tunjangan Taqwa paling banyak.
Di hari-hari selain Ramadhan Salat lima waktu terasa berat, tapi demi menjadi hamba bertaqwa Salat Tarawih 23 Rakaat tak pernah alpa padahal ngga ada daftar hadir atau buku absen dari pak DKM. Baca Quran belum tentu khatam 30 juz dalam sebulan, tapi lagi-lagi demi mendapatkan Nilai Taqwa bisa Khatam Quran satu kali setiap hari di bulan Ramadan.
Mengumpakan Taqwa sebagai alat transaksi dengan Tuhan mungkin agak terlampau sembrono. Tapi toh dalam Quran sendiri ditemukan diksi transaksi dalam ibadah dan amal saleh "Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mau-pun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka" (Q.S At-Taubah Ayat 111). Walaupun idealnya ibadah kepada Sang Khalik mesti berdasarkan cinta dan rasa syukur, tapi bagi kaum pemula dan yang imannya naik turun kaya grafik saham bolehlah kita gunakan analogi jual beli dalam ibadah.
Berkaitan dengan hal ini Sayyidina Ali bin Abi Thalib membagi tiga tingkatan kualitas ibadah seseorang. Pertama Ibadah Pedagang, ibadah orang ini bersifat transaksional, beribadah kepada Allah karena ingin sesuatu, itu adalah cara ibadahnya pedagang. Beribadah karena mengharap balasan.Â
Kedua Ibadah seorang Budak/Hamba, orang yang beribadah kepada Allah karena takut, itu cara ibadahnya budak atau hamba sahaya. Beribadah karena takut siksa. Ketiga Ibadah Arif Bijaksana. Orang yang beribadah kepada Allah karena rasa syukur dan cinta, itulah cara ibadahnya orang-orang yang merdeka.
Sebelum nyampe ke Rank Glorious Mythic dalam ibadah, mari kita coba berlatih dulu ibadah transaksional sambil sedikit demi sedikit terus naik level. Perbanyak menabung Mata Uang Taqwa. Nilai Taqwa sebagai alat tukar bukan hanya aman dari inflasi, namun justru berkembang lebih cepat dan cemerlang dari saham LQ 45.Â
Setiap menabung Taqwa kita akan mendapatkan Capital Gain berupa nilai Taqwa yang makin mahal dan bernilai di sisi Tuhan. Tentu keuntungam Dividen Taqwa berkali lipat, karena Amal Saleh dan Amal Jariyah yang kita lakukan saat membeli Mata Uang Taqwa akan terus mengalir pahala dan kebaikannya sepanjang masa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI