Lebaran kali ini membawa suasana yang berbeda, selain karena masih pandemi, banyak kebiasaan-kebiasaan yang juga mulai berganti. Termasuk yang terjadi pada kalangan anak-anak. Mereka masih sih keliling-keliling kampung untuk mencari THR, tapi yang beda ada pemakaiannya. Kalau dulu anak-anak akan membeli mainan dengan uang lebarannya, tahun ini nampaknya berbeda.
Alih-alih mainan atau barang fisik lain, Bocil alias bocah kecil, kebanyakan malah menggunakannya untuk top up. Bukan sembarangan, mereka mengisi saldo e money untuk bisa membeli skin atau apa pun itu di game. Pemandangan ini seolah mengatakan bahwa zaman sudah mulai berubah.
Sebenarnya tak ada yang salah dengan itu, hanya saja tetap nampak tidak biasa. Penampakan tidak biasa lagi juga akan kita temui di minimarket-minimarket terdekat, di mana bakal banyak sekali anak-anak kecil di sana. Tidak untuk membeli makanan, tapi ramai-ramai top up. Lucunya mereka berebut layaknya mbak atau mas pramuniaga adalah penjaga kantin.
Hal yang perlu kita cermati dari fenomena ini adalah anak kecil sekarang yang sudah punya keberanian menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk kesenangan virtual. Bahkan pernah ada kasus anak kecil yang top up hampir satu juta, sehingga orang tuanya marah sampai menghardik penjaga minimarketnya.
Kita mesti hati-hati dalam memberikan uang dan benar-benar menanyakan ke mana digunakannya. Ini penting agar anak tidak sembrono. Mereka mesti diberi pengertian jika pembelian barang dalam game harus bijak dan sewajarnya.
Alih-alih membeli barang dalam game, uang lebaran bisa dipakai untuk membeli data seperti paket telkomsel. Tak hanya untuk mengakses internet, lebih-lebih untuk pemakaian pembelajaran online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H