Mohon tunggu...
Hendra J. Hamzah
Hendra J. Hamzah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Lahir di Bantaeng, kota kecil di kaki pulau sulawesi. Pencari arti tersirat dalam setiap gerak hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Telaga Kasih

30 Mei 2012   07:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:36 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

“Tidakkah kau ingin berkunjung ke rumahku?”

“Untuk apa, Aliah?” tanyaku.

“Bertemu ayah dan ibuku.” Kau menjawab. “Aku sudah siap, Arman.” Sambungmu.

“Siap untuk apa, Aliah?”

“Bukankah kau pernah bilang ingin menjadikanku kekasihmu. Datanglah melamarku. Aku siap kini.” Jawabmu.

“Tapi, bukankah waktu itu kau bilang kau tak bisa?” Heran aku.

“Iya, Arman. Dulu aku takbisa. Aku bersikukuh pada prinsipku bahwa suamiku nanti adalah kekasih pertamaku. Sekaligus yang terakhir.”

Aku terdiam mendengarmu, Aliah. Kau tak sama. Pikiranku yang salah. Selama ini.

“Aku juga ingin suamiku itu pulalah yang pertama kali mengecup keningku. Apa kau masih....”

“Iya, Aliah! Iya!” Kupotong kalimatmu.

Kau harus tahu, Aliah. Ini kali pertama. Kurasakan bahagia membuncah. Memenuhi hati. Memenuhi jantung.

Aliah! Aku jatuh lagi. Jatuh dalam telaga. Telaga paling dalam. Telaga cinta. Cinta terhadapmu, Kekasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun