Mohon tunggu...
Arfa Siti
Arfa Siti Mohon Tunggu... -

Pelajar yang menjadikan pengalaman sebagai guru sejati dan terus memperbaiki diri lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bahasa Ala Politisi

30 Juni 2013   06:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:13 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Bahasa-bahasa yang dilontarkan para politisi untuk menyerang lawan politiknya adalah hal yang biasa kita lihat. Saling serang dengan argumen seakan menjadi tontonan rutin kita ketika mereka muncul di tv. Tak hanya itu, politisi juga kerapkali mencampur-adukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing yang menurutnya itu baik padahal sangat menyalahi tata bahasa Indonesia. Menurut mereka (Politisi) itu lebih nyaman. Serta tidak ada segan maupun rasa bersalah, mencampur-adukkan Bahasa Indonesia dengan bahasa asing dalam setiap ucapan, logat dan tulisan, hanya agar kelihatan pintar dan untuk bergaya.

Seorang politisi seharusnya dibekali penggunaan bahasa yang baik Dan benar. Dia harus menguasai unsur-unsur bahasa baru bisa mengeluarkan statement. Seringkali statement yang kita dengar tidak memenuhi syarat kebakuan. Ceplas-ceplos. Kita bisa melihat karakter dan sikap mereka kalau sedang diwawancarai. Plin-plan. Omong A hari ini, besok omong B. Menggunakan bahasa-bahasa kasar, menyakiti orang, melecehkan. Sebagai contoh, di televisi politisi Ruhut Sitompul mengatakan: “Bangsat!”, sahutnya ketika beradu argumen di parlemen karena tak mampu menahan diri melawan “kata-kata” politikus dari partai


lain. Bak kehabisan akal, disebabkan keterbatasan kosa kata. Bahasa yang digunakan tak bernalar, tak berproses berfikir, sehingga kerapkali kita sebut "Asbun".


Jadi, sebenarnya perlu seorang ahli bahasa di negeri ini sebagai juri, untuk menguji statement para elit politik kita, supaya yang mendengar tidak kebingungan dan salah tafsir.


Jelasnya, para politisi perlu belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga nalarnya juga benar. Sangat perlu kalau setiap politisi yang mengeluarkan statement perlu diuji bahasanya. Hemat saya, saat seorang politisi yang berbicara hendaknya memikirkan terlebih dahulu statement yang ingin dikeluarkan agar yang mendengar mudah mencernanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun