Museum Gedung Sate adalah suatu museum yang didirikan untuk menyajikan informasi berkaitan dengan Gedung Sate, mulai dari sejarah, arsitektur, dan lain-lain. Museum ini diresmikan pada tanggal 8 Desember 2017 ini memadukan penyajian informasi menggunakan teknologi digital yang membuat semua informasi mudah dipahami dan menarik bagi masyarakat modern.
Gedung Sate merupakan gedung yang menjadi ikon dari Kota Bandung. Disebut sebagai Gedung Sate sebab pada bagian puncak dari gedung tersebut memiliki hiasan menyerupai tusuk sate dengan 6 bulatan yang menancap. Gedung Sate disebut sebagai salah satu gedung bersejarah di Kota Bandung karena sudah ada sejak tahun 1920. Nama gedung tersebut awalnya disebut sebagai Gouvernements Bedrijven. Museum ini terletak di lantai dasar. Dalam museum tersebut, pengunjung bisa melihat berbagai macam koleksi seni tentang Kota Bandung seperti: Â batu kali, batu gelas, dan baja Swedia yang digunakan sebagai bahan membangun Gedung Sate.
1. Yang pertama kita lihat disini ada instalasi perkembangan dari Kota Bandung : Instalasi tersebut menayangkan informasi mengenai sejarah dan foto dari Kota Bandung dari waktu ke waktu. Instalasi ini memuat sejumlah deskripsi mengenai Kota Bandung. Di salah satu sudut, terdapat maket Gedung Sate, dan visual digital pembangunan Gedung Sate.
2. Kedua ada kita melihat ada suatu rekaman audio visual mengenai kejadian dan peristiwa bersejarah yang ditampilkan untuk pengunjung, selain itu ada juga 4D Proyeksi, Augmented Reality, Virtual Reality, serta Teater.
3. Kita juga ke Ruang Audio Visual, mirip mini theater gitu, di ruang ini kita bisa menonton film tentang sejarah Gedung Sate, bertajuk "7 Pemuda". Film ini berdurasi delapan menit ini menceritakan kisah tujuh pemuda yang melindungi bangunan ini dari serangan penjajah.
4. Setelah dari Ruang Audio Visual kita langsung menuju ke Ruang Augmented Reality (AR), Ruangan ini menampilkan animasi orang Belanda, dan para pekerja pembangun Gedung Sate. Saat memasuki ruang ini, kami berfoto untuk mengabafikan momen tersebut.
Di sebelah ruang AR, ada ruang Virtual Reality (VR), yang mensimulasikan pemandangan di sekitar gedung melalui balon udara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H