Mohon tunggu...
PELITA
PELITA Mohon Tunggu... Petani - Pelita (Pesan Literasi)

Ikatlah Ilmu dengan Tulisan. Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bahagia ala Mazhab Ellea (Epicurianism)

30 Januari 2020   10:00 Diperbarui: 30 Januari 2020   10:03 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Epicurianisme adalah filsafat Yunani kuno yang berkembang sekitar abad ke tiga sebelum masehi. Merupakan nama pengikut dari filosof Epicurose yang satu masa dengan aliran filsafat Stoikisme. Banyak yang menganggap bahwa aliran ini dianggap sebagai pencari kesenangan hidup semata. Salah satu anekdot pengikut aliran ini adalah bahwa dalam segala hal, harus mencari kesenangan; kehidupan yang didalamnya terkandung kesenangan adalah kehidupan terbaik untuk manusia (Letter to Monoeceus).

Disini, saya akan mencoba mengangkat seperti apa resep yang ditawarkan aliran ini untuk mencapai kesenangan batin dan kebahagiaan menjalani hidup ini.

Faktor yang niscaya bahwa tiap-tiap orang menginginkan hidupnya penuh kesenangan dan kebahagiaan. Lagi pula hal ini adalah fitrah manusia. Segala sesuatu yang dilakukan manusia di planet ini hanya satu tujuannya, yaitu ingin hidup senang dan bahagia. Adapun cara memperoleh kesenangan atau kebahagiaan itu bermacam-macam. Apatiskah, pragmatiskah cara memperolehnya?

Adakah orang yang tidak ingin bahagia? Semua orang pasti menginginkan kebahagiaan, siapapun dia dan dari manapun asalnya serta apapun alasannya semuanya pasti ingin hidup bahagia. Mengapa semua orang menginginkan kebahagiaan? 

Jawabannya cukup sederhana yaitu karena dengan bahagia, hidup menjadi tenang dan tentram. Kalau bahagia hadir kita seakan memiliki segalanya. Sebaliknya, kalau kebahagiaan absen dari hidup kita maka kita akan mencarinya sampai dapat. Sebenarnya dari berbagai macam tujuan hidup, semuanya terangkum dalam kebahagiaan.

Saya ulang lagi pertanyaannya, mengapa semua orang menginginkan kebahagiaan? Karena kita ingin bebas dari rasa sakit, merupakan sensasi fitrah dan puncak kebaikan hidup manusia adalah kebahagiaan, tidak ada yang lain. Ini sifatnya niscaya.

Apa sih itu bahagia, kok sepopuler itu dicari orang? Menurut KBBI, bahagia adalah perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan). Bolehkah orang mercari kebahagiaannya? Sangat boleh. Semua manusia tanpa terkecuali berhak mencari dan meraih kebahagiaannya, berhak mencapai ketenangan batinnya untuk bebas dari rasa sakit.

Bagaimana ciri orang yang lagi bahagia? Cukup dengan melihat apakah dia lagi senang atau tidak sebab poros kebahagiaan seseorang ada pada tingkat kesenangannya. Semakin dia senang menandakan semakin orang itu mengalami kebahagian. Kalau mau bahagia, maka buatlah diri sesenang mungkin. Itu kuncinya.

Bagaimana orang dapat senang? Nah ini yang sulit kita pecahkan. Tapi saya akan mencoba memberikan resep agar kebahagiaan yang kita cari tidak bersifat semu dan sementara. Mari sama-sama mempelajarinya agar kita semua bahagia. Aminnnnn!!!

Pertama yang harus ditata terlebih dahulu adalah seperti apa kita memahami kebahagiaan. Sudah benarkah cara kita memahaminya? Sebagian orang mengatakan kalau bahagia itu ketika memilki hubungan yang romantis dan seksual. 

Jika demikian, mengapa masih saja terdapat pasangan tidak bahagia? Cemburu, salah paham, selingkuh, perselisihan bahkan sampai pada kontak fisik dan melakukan kekerasan sampai pada tingkat pembunuhan. Ini pasti ada yang salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun